Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Puji Presiden Suriah Pemimpin Tangguh: Dia Orang yang Keras, Saya Menyukainya
Advertisement . Scroll to see content

Bos Twitter Jack Dorsey Sebut Penghapusan Akun Donald Trump Sudah Tepat, tapi 

Kamis, 14 Januari 2021 - 09:29:00 WIB
Bos Twitter Jack Dorsey Sebut Penghapusan Akun Donald Trump Sudah Tepat, tapi 
Jack Dorsey (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SAN FRANCISCO, iNews.id - CEO Twitter Jack Dorsey menyebut penghapusan akun Donald Trump terkait kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu sebagai keputusan tepat. Hanya saja dia menegaskan, keputusan itu merupakan preseden berbahaya.

Twitter pekan lalu menghapus akun Trump yang memiliki 88 juta follower dengan alasan cuitan-cuitan berisiko memicu kekerasan lebih lanjut setelah serangan yang menewaskan lima orang itu.

"Harus mengambil tindakan yang memecah percakapan publik ini," ujarnya, dikutip dari Reuters, Kamis (14/1/2021). 

"Mereka memecah belah kita. Mereka membatasi dari potensi untuk melakukan klarifikasi dan sebagai pembelajaran, preseden yang menurut saya berbahaya. Kekuatan yang dimiliki individu atau perusahaan atas bagian dari pembicaraan publik global."

Dalam thread-nya, Dorsey mengatakan meskipun tidak senang dengan keputusan tersebut, dampak negatif dari pernyataan Trump tetap harus ditangkal.

"Kerugian akibat pernyataan online terbukti nyata, mendorong kami untuk menegakkan kebijakan di atas segalanya," tuturnya.

Dia juga menegaskan penghapusan akun merupakan bagian dari kegagalan Twitter untuk mempromosikan ujaran yang sehat. Hanya saja untuk jangka panjang, keputusan ini menjadi preseden berbahaya karena bisa merusak tujuan dan cita-cita luhur dari internet terbuka.

Twitter memperkenalkan serangkaian tindakan selama setahun terakhir seperti memberikan label, peringatan, membatasi unggahan, serta memimalisasi penghapusan konten yang tak sesuai.

Dorsey yakin langkah-langkah itu bisa mendorong percakapan lebih bermanfaat dan sehat serta mengurangi dampak buruk.

Penghapusan akun Trump menuai kritik dari beberapa politisi Partai Republik dengan alasan keputusan itu membungkam hak kebebasan berbicara presiden. 

Kanselir Jerman Angela Merkel, melalui juru bicaranya, juga mengecam keputusan itu karena membatasi kebebasan berekspresi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut