Bos WHO Asia Pasifik Barat Takeshi Kasai Dituduh Rasis, Singgung Budaya Negara Tertentu
TOKYO, iNews.id - Staf Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Regional Asia Pasifik Barat yang bermarkas di Manila, Filipina, melaporkan bos mereka, Takeshi Kasai, atas tuduhan rasisme dan membocorkan data sensitif ke Jepang. Sang direktur juga dituduh menggertak para staf yang membuat mereka tak betah menjalankan tugas.
Kantor pusat badan kesehatan PBB di Jenewa, Swiss, menyelidiki laporan tersebut. Dalam klarifikasi Kasai membantah tuduhan itu.
"(WHO) Mengetahui tuduhan itu dan mengambil semua langkah yang tepat untuk menindaklanjuti kasus ini," bunyi pernyataan WHO, dikutip dari Reuters, Jumat (28/1/2022).
Menurut WHO, Kasai mengaku bersikap keras terhadap staf, namun dia menolak tuduhan rasisme dan membocorkan informasi sensitif ke Jepang. Disebutkan pula Kasai ingin meningkatkan manajemen dan lingkungan kerja di kantor WHO Pasifik Barat.
Kabar ini terungkap setelah Associated Press (AP), Kamis (27/1/2022), mengungkap tuduhan pelecehan yang dialami para staf. Tuduhan itu dilaporkan pada Oktober 2021 serta yang terbaru melalui email yang ditujukan kepada pucuk pimpinan pada pekan lalu. Tertulis dalam surat, keluhan itu disampaikan para staf yang peduli dengan kondisi kantor.
Disebutkan pula gaya otoriter dokter yang sudah bekerja 15 tahun untuk WHO itu menyebabkan 55 staf inti regional Pasifik Barat mengundurkan diri dalam 1,5 tahun terakhir. Sebagian besar dari mereka belum ada penggantinya.
Berdasarkan pengaduan di email disebutkan, Kasai pernah membuat pernyataan rasis dan menghina staf dari negara tertentu sehingga menciptakan atmosfer kerja tidak nyaman serta ada budaya intimidasi sistemik dan ejekan.
Namun dalam klarifikasi yang ditujukan kepada WHO pusat, Kasai membantahnya dengan mengatakan, "Mengenai tuduhan rasisme terhadap budaya atau negara tertentu, ini saya tolak."
"Memang benar saya keras terhadap staf, tapi saya menolak anggapan telah menargetkan staf dari bangsa tertentu. Rasisme bertentangan dengan semua prinsip dan nilai yang saya junjung tinggi sebagai pribadi dan pegawai badan internasional, sepanjang hidup dan karier saya."
Dia juga mengatakan siap menyesuaikan gaya kepemimpinannya. Kasai menanggapi kekhawatiran yang muncul tentang gaya manajemen dan budaya kerja di kantor WHO Regional Pasifik Barat dengan sangat serius.
"Berkomitmen untuk mendengarkan dengan cermat tentang kekhawatiran mereka, merenungkan cara kerja, dan berpikir dengan hati-hati tentang bagaimana saya dapat mengangkat serta meningkatkan lingkungan kerja untuk semua staf, sekarang, dan di masa depan," katanya, dalam surat.
Editor: Anton Suhartono