Bos WHO: China Rahasiakan Data Penting Asal-Usul Covid-19
Sementara itu pemimpin tim penyelidik, Peter Ben Embarek, mengatakan sangat mungkin virus beredar lebih awal yakni pada November atau Oktober 2019 di sekitar Wuhan dan juga menyebar ke luar negeri lebih awal dari yang didokumentasikan sejauh ini.
"Kami mendapat akses ke cukup banyak data di berbagai tempat, tapi tentu saja ada area kami mengalami kesulitan mendapatkan data mentah," katanya, seraya menegaskan studi fase kedua masih diperlukan.
Dia juga mengakui tim merasakan tekanan politik, termasuk dari luar China, namun Embarek memastikan laporan dibuat secara independen, tidak menghapus apa pun.
Dalam laporan akhir yang dibuat bersama para ilmuwan China, tim yang dipimpin WHO menyatakan, virus kemungkinan ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui perantara hewan lain. Selain itu, teori soal kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin sebagai pemicu pandemi.
Amerika Serikat, Uni Eropa, serta negara-negara Barat lain mendesak China untuk memberikan akses penuh kepada para ahli.
"Studi pakar internasional tentang sumber virus SARS-CoV-2 tertunda secara signifikan dan tidak memiliki akses ke data dan sampel asli yang lengkap," demikian pernyatan bersama Australia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Israel, Jepang, Latvia, Lituania, Norwegia, Korea Selatan, Slovenia, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Editor: Anton Suhartono