Bosnia-Herzegovina Ingin Gabung NATO dan UE, Begini Ancaman Halus Rusia
MOSKOW, iNews.id - Rusia memberikan ancaman halus saat Bosnia-Herzegovina mengatakan ingin bergabung dengan NATO dan Uni Eropa. Sama halnya operasi militer di Ukraina, Rusia bereaksi bila ada ancaman.
Pernyataan ini disampaikan Duta Besar Rusia untuk Bosnia-Herzegovina, Igor Kalabukhov kepada Federasi Televisi negara itu, Jumat (18/3/2022).
"Jika Bosnia-Herzegovina memutuskan untuk menjadi anggota apa pun, itu merupakan urusan internal. Tetapi hal lain, merupakan reaksi kami. Dalam contoh Ukraina, kami telah menunjukkan apa yang kami harapkan. Jika ada ancaman, kami akan bereaksi, " kata Duta Besar Rusia untuk Bosnia-Herzegovina, Igor Kalabukhov kepada Federasi Televisi Bosnia-Herzegovina.
Dia menambahkan, Bosnia-Herzegovina tak perlu takut terhadap Rusia. Dia yakin keamanan di negara terjamin jika situasi politik berkembang berdasarkan dialog, tanpa ada gerakan radikal.
Anggota Dewan Kepresidenan Bosnia-Herzegovina, Sefik Dzaferovic menggambarkan komentar Kalabukhov sebagai serangan terhadap integritas teritorial negaranya.
"Bosnia-Herzegovina merupakan negara berdaulat di mana dia akan membuat keputusannya sendiri tentang masa depannya dalam kerangka Konstitusi dan hukum, dan bertindak atas tuntutan dan kepentingan warganya. Kami tidak bertindak demi kepentingan orang lain, dan Rusia tidak berhak bertanggung jawab atas masa depan Bosnia," kata Dzaferovic.
Sebelumnya, Dzaferovic mengatakan Bosnia-Herzegovina akan lebih aman dan terlindungi jika sebagai anggota Uni Eropa dan NATO. Dia mendesak Uni Eropa dan NATO untuk membuka pintu untuk Bosnia-Herzegovina dan negara-negara Balkan Barat lainnya.
Menurutnya, hal itu akan mencegah risiko, bahaya dan situasi yang mirip dengan krisis Ukraina.
Anggota Dewan Kroasia, Zeljko Komsic mengatakan, pernyataan duta besar Rusia "tidak dapat diterima."
Kedutaan Besar AS di Bosnia-Herzegovina menyebut pernyataan Kalabuhov sebagai “ancaman” bagi negara itu.
"Ancaman terbaru Duta Besar Rusia ke Bosnia-Herzegovina berbahaya, tidak bertanggung jawab, dan tidak dapat diterima. Tidak ada pihak ketiga yang memiliki suara dalam pengaturan keamanan antara NATO dan negara-negara berdaulat," kata kedutaan di media sosial.
Kedutaan juga menegaskan kembali dukungannya kepada Bosnia-Herzegovina
"Kami akan terus berdiri teguh di Bosnia-Herzegovina karena mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan tempatnya di komunitas negara-negara Euro-Atlantik," kata kedutaan.
Editor: Umaya Khusniah