KARACHI, iNews.id – Sedikitnya 52 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka akibat serangan bom bunuh diri di sebuah pertemuan keagamaan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad di Provinsi Balochistan, Pakistan, Jumat (29/9/2023). Jumlah korban jiwa itu bertambah dari laporan sebelumnya yang tercatat sebanyak 13 orang.
Sampai berita ini ditulis, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Namun, belakangan ini ada peningkatan serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan di bagian barat negara tersebut, sehingga meningkatkan risiko bagi pasukan keamanan Pakistan menjelang pemilu yang dijadwalkan digelar pada Januari 2024.
Awalnya Diduga Disabotase Rusia, Ternyata Warga Ukraina yang Meledakkan Jalur Kereta Api Polandia
“Pembom meledakkan dirinya di dekat kendaraan Wakil Inspektur Polisi,” kata Wakil Inspektur Jenderal Polisi Munir Ahmed kepada Reuters.
Menurut dia, ledakan itu terjadi di dekat sebuah masjid tempat orang-orang berkumpul untuk prosesi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di Pakistan, hari kelahiran nabi itu termasuk hari libur dalam kalender nasional.
Ratusan Keluarga Armenia Terlunta-lunta di Jalanan Karabakh, Puluhan Orang Tewas akibat Ledakan SPBU
Kelompok Taliban Pakistan (TTP), sebuah kelompok garis keras yang beroperasi di di negeri Asia Selatan itu, membantah terliabt dalam serangan tersebut.
Rusia Mendesak Agar Penyelidikan Ledakan Jalur Pipa Gas Dilanjutkan
Saat ini, para korban luka dirawat di rumah sakit di kota terdekat, Mastung. Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sarfraz Bugti, menyebut ledakan itu sebagai tindakan yang sangat keji.
Pada Juli lalu, lebih dari 40 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang terletak di bagian barat laut Pakistan. Tragedi waktu itu terjadi di tengah pertemuan partai politik keagamaan.
Editor: Ahmad Islamy Jamil