Bukan Cuma di Indonesia, Ratusan Juta Anak di Seluruh Dunia Kesulitan Belajar Online
JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 berdampak pada terganggunya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) nyatanya belum bisa dinikmati oleh ratusan juta anak-anak di seluruh dunia.
Wabah Covid-19 yang menyebar cepat sejak Januari lalu, memaksa banyak negara memberlakukan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) sebagai upaya memutus mata rantai penularan. Langkah tersebut diikuti dengan penutupan pusat-pusat bisnis, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan sekolah.
Agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan selama anak-anak berada di rumah--menjalani lockdown--banyak sekolah maupun perguruan tinggi yang memberalakukan format belajar via daring. Alih-alih sebagai solusi, format tersebut sebaliknya justru melahirkan problematika baru bagi mereka yang tidak memiliki fasilitas memadai untuk belajar online seperti smartphone dan jaringan sinyal yang kuat untuk mengakses aplikasi.
Berdasarkan laporan yang dirilis badan PBB yang mengurusi anak-anak dan pendidikan (UNICEF) diperkirakan 463 juta anak mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran via daring (online). Mayoritas penyebabnya tidak memiliki perangkat eletronik yang memadai sampai kesulitan akses internet.
"Banyak anak-anak yang pendidikannya benar-benar terganggu selama berbulan-bulan merupakan keadaan darurat pendidikan global," kata Henrietta Fore, Direktur Eksekutif Dana Anak PBB dikutip dari AFP, Kamis (27/8/2020).