Bukan Minta Dana Gratis, Guatemala Cuma Ingin Investasi dan Perdagangan dengan Taiwan
TAIPEI, iNews.id - Guatemala tidak meminta "dana cuma-cuma" dari Taiwan dan tidak berutang seperti yang dilakukan Honduras. Guatemala hanya mencari investasi dan perdagangan jangka panjang.
Berbicara kepada Reuters di sebuah forum investasi di Taipei, Menteri Ekonomi Guatemala, Janio Rosales mengatakan, negaranya tidak memiliki masalah utang dengan Taiwan. Negaranya hanya menginginkan perdagangan yang lebih seimbang karena Guatemala mengalami defisit perdagangan dengan pulau tersebut.
"Kami ingin memiliki perdagangan seimbang yang lebih baik, jadi yang kami promosikan adalah untuk lebih banyak investasi dari perusahaan Taiwan dan Guatemala, dan untuk memperluas kerja sama antara kedua negara. Ini merupakan aliansi yang hebat," katanya, Senin (24/4/2023).
Guatemala merupakan satu dari 13 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan yang diklaim China. Honduras meninggalkan Taipei dan merapat ke Beijing bulan lalu setelah meminta bantuan hampir 2,5 miliar dolar AS.
Rosales berada di Taiwan menemani Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei. Awal bulan ini, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi Guatemala.
Sebelumnya, pemerintah China memperingatkan Guatemala agar tak mendukung usaha Taiwan untuk merdeka. Menurut China, hal itu bertentangan dengan tren internasional dan suara rakyat Guatemala.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin pada jumpa pers reguler, Rabu (19/4/2023) terkait rencana kunjungan Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei ke Taiwan.
"Fakta bahwa China telah menjalin hubungan diplomatik dengan 182 negara membuktikan bahwa prinsip satu-China memperoleh dukungan luar biasa dari komunitas internasional dan mewakili tren yang berlaku di dunia," kata Wang.
Dia menegaskan, upaya otoritas Taiwan untuk memperluas apa yang disebut "ruang internasional" hanyalah langkah awal yang menipu.
Editor: Umaya Khusniah