Buntut Tindakan Agresif Militer China terhadap AS di Laut dan Udara, Begini Tanggapan Gedung Putih
WASHINGTON, iNews.id - Gedung Putih menilai agresivitas militer Beijing di Selat Taiwan dan Laut China Selatan terus meningkat. Hal itu akan meningkatkan risiko adanya pihak yang tidak suka dengan tindakan tersebut.
Pada Minggu (4/6/2023), Angkatan Laut AS merilis video tentang apa yang disebutnya "interaksi tidak aman" di Selat Taiwan. Sebuah kapal perang China melintas di depan kapal perusak AS.
Sebelumnya, jet tempur China melakukan manuver 'agresif yang tidak perlu' di dekat pesawat militer AS di atas Laut China Selatan, wilayah udara internasional.
Juru bicara Gedung Putih, John Kirby pada Senin (5/6/2023) mengatakan, tindakan penyadapan yang dilakukan militer China tidak aman dan tidak profesional.
"Amerika Serikat akan terus membela kebebasan navigasi di udara dan laut. Tapi saya yakin, China akan membenarkan tindakannya," katanya.
Kirby menjelaskan penyadapan udara dan laut memang terjadi setiap saat. Tetapi seharusnya dilakukan secara profesional.
"Kami pun melakukannya. Bedanya, ketika kami merasa perlu melakukannya, itu dilakukan secara profesional," katanya.
Kirby pun menegaskan, jika China ingin menyampaikan pesan bahwa Amerika Serikat tidak diterima di wilayah tersebut atau ingin pesawat dan kapal AS berhenti terbang dan berlayar untuk mendukung hukum internasional, itu tidak akan berhasil.
"Itu tidak akan terjadi," katanya.
Editor: Umaya Khusniah