Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : CIA Dilaporkan Serang Pelabuhan Venezuela Pakai Drone
Advertisement . Scroll to see content

California Babak Belur Hadapi Covid-19, Pejabat: Virus Kini Ada di Setiap Tempat

Minggu, 13 Desember 2020 - 09:14:00 WIB
California Babak Belur Hadapi Covid-19, Pejabat: Virus Kini Ada di Setiap Tempat
California kembali memberlakukan lockdown akibat lonjakan kasus virus corona (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LOS ANGELES, iNews.id - Negara Bagian California, Amerika Serikat, kembali memberlakukan lockdown Covid-19 akibat lonjakan kasus. Bahkan karantina wilayah kali ini bisa lebih parah ketimbang yang pertama.

Padahal negara bagian terpadat itu termasuk yang paling pertama menerapkan pembatasan saat Presiden Donald Trump menganggap penggunaan masker belum penting, bahkan AS masih jauh dari wabah.

Selama berbulan-bulan, California mampu terhindari dari dampak parah sebagaimana terjadi di New York dan Louisiana. Padahal California memiliki penerbangan langsung dari China, negara awal mula wabah virus corona, terbesar dibandingkan negara bagian lainnya.

Sejak awal musim panas 2020, tekanan untuk membuka kembali lockdow menguat. Para pejabat menegaskan wilayahnya sudah lelah dengan penerapan jarak sosial dan masker. Sejak itu pula, kasus demi kasus bertambah.

Saat ini, sebagian besar wilayah California menerapkan lockdown terkunci di tengah lonjakan kasus infeksi yang dramatis. California sejauh ini mengonfirmasi lebih dari 1,3 juta kasus infeksi. Bahkan pada pekan lalu memecahkan rekor penambahan harian tertinggi yakni lebih dari 25.000 kasus.

Los Angeles menjadi penyumbang tertinggi yakni mengalami penambahan 10.000 kasus baru Covid-19 dalam sehari.

Para pejabat menduga lonjakan infeksi merupakan dampak dari liburan Thanksgiving, membuat hunian rawat inap rumah sakit meningkat. Satu warga Los Angeles meninggal setiap 20 menit akibat Covid-19.

Direktur kesehatan masyarakat Los Angeles Barbara Ferrer bahkan menangis saat berbicara tentang jumlah korban meninggal yang tak terhitung, lebih dari 8.000 kasus.

Selain itu San Francisco juga mencatat peningkatan kasus infeksi rata-rata, melonjak dari 15 menjadi 30 per 100.000 penduduk sejak liburan Thanksgiving. Sementara San Diego yang berbatasan dengan Meksiko mencatat lebih dari 1.000 kasus setiap hari.

"Ini adalah momen paling menantang sejak awal pandemi. Kehidupan berada dalam keseimbangan. Nyawa akan terus berjatuhan kecuali kita melakukan sesuatu lebih dari yang pernah kita lakukan," kata Gubernur California Gavin Newsom, dikutip dari The Guardian, Minggu (13/12/2020). 

Rumah sakit di seluruh negara bagian sudah kewalahan. Di California Selatan, kapasitas ICU telah menyusut tinggal 10 persen. Di daerah Santa Clara di Bay Area, hanya tersisa 31 tempat tidur ICU untuk 2 juta penduduk. Sementara itu San Francisco memperkirakan akan kehabisan tempat tidur ICU pada 27 Desember.

“Virus sekarang menyerang kita semua. Kami berjuang keras untuk melindungi diri sendiri dan pasien. Beberapa bulan ke depan akan sangat menakutkan,” kata Marcia Santini, perawat departemen gawat darurat di Pusat Medis Universitas California, Los Angeles (UCLA).

Dia mengaku frustrasi karena masyarakat sepertinya tidak lagi menganggap serius protokol Covid-19.

“Setiap hari bekerja, kami mempertaruhkan nyawa sendiri dan keluarga," ujarnya.

Staf lain yang bekerja di garis depan, Erick Fernandez, mengatakan, sembari melayani pasien dia juga harus berjuang melawan kelelahan setelah berbulan-bulan menangani pandemi.

“Saya melihat orang-orang berusia lebih muda masuk pintu dan langsung ke ICU. Banyak dari kita yang punya pikiran sama, bagaimana jika kami yang sakit? Bagaimana jika itu anggota keluarga kita,” kata pria 30 tahun perawat UGD Rumah Sakit Antelope Valley (AVH) itu. 

Rumah sakit tempat Fernandez bekerja baru-baru ini dibebaskan menerima pasien, di atas rasio jumlah tenaga medis, yang artinya semakin menambah beban petugas di garis depan.

“Kami mengatasinya sebaik mungkin, tapi melelahkan secara emosional dan mental," tuturnya.

California pekan lalu memberlakukan pembatasan baru yang mengharuskan warga tinggal di rumah. Pembetasan terbaru dipicu karena ketersediaan ruang ICU rumah sakit sudah di bawah 15 persen. 

California Selatan, Central Valley, dan Sacramento sudah menerapkan lockdown. Bay Area lebih dulu memberlakukan lockdown. 

Para pemimpin politik dan pejabat kesehatan mengatakan pembatasan terbaru ini penting. 

“Sekarang virus ada di setiap tempat di kota kami, bahkan di banyak lingkungan yang belum pernah ada penularan sebelumnya,” kata Grant Colfax, direktur departemen kesehatan masyarakat San Francisco. 

Bahkan aktivitas berisiko rendah membawa potensi penularan besar karena virus corona sudah tersebar di mana-mana saat ini. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut