Calon Presiden Ekuador Dibunuh saat Kampanye, 10 Hari menjelang Pilpres
QUITO, iNews.id – Salah satu calon presiden (capres) Ekuador, Fernando Villavicencio, dibunuh saat menggelar kampanye pemilihan pada Rabu (9/8/2023) waktu setempat. Kematian kandidat dari kubu oposisi itu dikonfirmasi oleh Presiden Ekuador, Guillermo Lasso, di platform media sosial X—yang sebelumnya bernama Twitter.
CNN dengan mengutip dua anggota tim kampanye, Cristian Zurita dan Rodrigo Figueroa, melaporkan bahwa Villavicencio ditembak mati saat menghadiri rapat umum atau kampanye partai politik Movimiento Construye di sebuah sekolah di utara Ibu Kota Quito.
Sementara penasihat kampanye Villavicencio, Patricio Zuquilanda, mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa sang capres sempat menerima ancaman pembunuhan sebelum penembakan itu. Korban dikatakan sudah melaporkan ancaman tersebut kepada pihak berwenang.
“Saya memastikan bahwa kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Kejahatan terorganisasi sudah terlalu jauh, tetapi mereka (para pelaku) akan merasakan hukuman setimpal,” ungkap Lasso dalam sebuah pernyataan yang dikutip AP, Kamis (10/8/2023) WIB.
Pembunuhan Villavicencio terjadi 10 hari sebelum putaran pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) Ekuador dijadwalkan berlangsung pada 20 Agustus.
Editor: Ahmad Islamy Jamil