Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Angka Harapan Hidup di Gaza Merosot Drastis akibat Serangan Israel
Advertisement . Scroll to see content

Caplok Gaza, Israel Masuk Jebakan Hamas

Senin, 11 Agustus 2025 - 10:25:00 WIB
Caplok Gaza, Israel Masuk Jebakan Hamas
Keputusan Israel untuk mencaplok Gaza menuai gelombang kritik, bahkan dari lingkaran militer (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Keputusan Kabinet Keamanan Israel untuk mencaplok atau menduduki Kota Gaza menuai gelombang kritik, bahkan dari lingkaran militer dan oposisi dalam negeri. Langkah ini dinilai bukan hanya berisiko besar terhadap nyawa tentara dan sandera, tapi juga persis seperti skenario yang diinginkan Hamas, menyeret Israel dalam perang panjang tanpa ujung.

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Eyal Zamir dilaporkan membangkang terhadap keputusan tersebut. Menurut stasiun televisi pemerintah KAN, Zamir menolak perintah pendudukan karena dikhawatirkan akan membahayakan sekitar 20 sandera Israel yang masih ditahan di Gaza. 

Selain itu, operasi ini diprediksi menguras sumber daya militer secara masif dan merusak legitimasi Israel di mata dunia.

Kritik dari Dalam Negeri

Pemimpin oposisi Yair Lapid tak segan menyebut pencaplokan Gaza sebagai “malapetaka” yang akan memicu bencana beruntun. Ia menuding Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich sebagai pihak yang mendorong Netanyahu masuk ke jalur berbahaya ini.

Menurut Lapid, strategi itu akan berlangsung berbulan-bulan, menelan nyawa sandera dan tentara, membebani keuangan negara hingga puluhan miliar dolar, dan menciptakan krisis diplomatik yang serius.

“Inilah yang diinginkan Hamas, Israel terjebak di wilayah itu tanpa tujuan, tanpa menentukan gambaran hari esok, dalam pendudukan sia-sia yang tak seorang pun mengerti arahnya,” kata Lapid.

Lima Tuntutan Israel

Meski banjir kritik, Kabinet Keamanan Israel tetap memutuskan lima prinsip yang menjadi dasar akhir perang di Gaza:

  • Pelucutan senjata Hamas
  • Pemulangan semua sandera, baik hidup maupun yang telah tewas
  • Demilitarisasi total Jalur Gaza
  • Kontrol keamanan penuh oleh Israel di wilayah tersebut
  • Pembentukan pemerintahan sipil alternatif yang tidak melibatkan Hamas maupun Otoritas Palestina.

Jebakan Perang Tanpa Ujung

Bagi pengamat, langkah Israel mencaplok Kota Gaza justru memperbesar risiko “jebakan strategis” Hamas. Pendudukan darat akan memaksa Israel menempatkan pasukan dalam jumlah besar di wilayah padat penduduk, rentan serangan gerilya, dan sulit keluar tanpa terlihat seperti kalah.

Dengan sumber daya terkuras, tekanan diplomatik meningkat, dan opini publik internasional semakin negatif, Hamas berpotensi memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat narasi perlawanan mereka, bahwa Israel adalah penjajah yang bisa dikalahkan lewat perang bertahan.

Keputusan ini, jika benar menjadi strategi jangka panjang, bisa mengubah konflik Gaza dari perang terbatas menjadi pendudukan berkepanjangan yang melelahkan, membuat Israel sulit menang secara militer maupun diplomatik.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut