PARIS, iNews.id – Calon presiden (capres) sayap kanan Prancis, Eric Zemmour, berjanji akan mengusir kaum Muslim dari negara itu jika menang pemilu. Hal itu dia ungkapkan lewat sebuah kampanye rasial pada akhir pekan lalu.
Dalam pidatonya, Zemmour mengatakan bahwa dia menamainya partainya “Reconquête" yang berarti “penaklukan kembali”. Sementara, dari kacamata sejarah, nama itu merujuk pada periode yang dikenal sebagai “Reconquista”, ketika pasukan Nasrani mengusir kaum Muslim dari Semenanjung Iberia.
Presiden Brasil Merasa Ngeri, Polisi vs Geng Narkoba Terkuat Tewaskan 132 Orang
“Jika saya memenangkan pemilihan ini, itu tidak akan menjadi rotasi kekuasaan lain tetapi penaklukan kembali negara terbesar di dunia,” kata Zemmour dalam pidatonya yang hampir berlangsung selama satu setengah jam di sebuah pusat pameran di Villepinte, pinggiran Kota Paris, Minggu (5/12/2021), dikutip Reuters.
Zemmour juga berjanji untuk memangkas imigrasi dan pajak yang langsung disambut sorak-sorai para pendukungnya yang mengibarkan bendera Prancis di lokasi kampanye. Menurut hitungan Reuters, jumlah pendukungnya yang hadir di tempat itu sekitar 10.000 orang.
Prancis Gelombang Kelima Wabah Covid, 30.000 Orang Terinfeksi dalam Sehari
Para pendukung Zemmour juga memukul dan melemparkan kursi terhadap sejumah pengunjuk rasa yang mengenakan kaos antirasialisme yang menggelar aksi protes saat Zemmour memberikan pidato pertama sejak menyatakan pencalonannya di Pilpres Prancis. Lima pengunjuk rasa terluka dalam bentrokan itu.
Secara terpisah, ketika Zemmour bergerak melewati kerumunan menuju panggung untuk memberikan pidatonya, seorang pria menerjang dan mencengkeram lehernya sesaat sebelum dijegal oleh pihak keamanan dan kemudian ditahan polisi.
Perdana Menteri Prancis Jean Castex Positif Covid
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku