Cara Jepang agar Perempuan Hamil Mudah Dapat Tempat Duduk di Kereta
TOKYO, iNews,id – Kini perempuan hamil tak akan kesulitan lagi mendapat tempat duduk di kereta. Sebuah cara baru diuji coba otoritas transportasi kereta bawah tanah Tokyo, Jepang, untuk melayani para perempuan hamil.
Rahasianya terdapat di aplikasi telepon seluler. Ibu hamil akan terhubung dengan penumpang lain yang bersedia memberikan tempat duduknya.
Aplikasi ini sangat membantu di tengah semakin egoisnya para penumpang kereta untuk memberikan tempat mereka kepada yang lebih membutuhkan. Aplikasi ini sudah diuji coba di jaringan kereta bawah tanah pekan ini oleh Dai Nippon Printing (DNP) yang bekerja sama dengan Tokyo Metro dan perusahaan layanan pesan online Line.
"Ini mungkin agak istimewa untuk Jepang, tapi biasanya orang ragu-ragu untuk berbicara kepada penumpang lain bahwa dia membutuhkan tempat duduk,” kata seorang pejabat DNP, dikutip dari AFP.
Selain itu biasanya orang-orang sibuk dengan telepon sehingga tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekeliling. "Kami mengambil manfaat dari situasi ini," ujarnya.
Cara kerjanya, hal yang jelas semua yang terhubung harus mengunduh aplikasi tersebut. Selanjutnya, perempuan hamil yang membutuhkan tempat duduk harus mengirim pesan terlebih dahulu ke aplikasi.
Lalu aplikasi akan menyambungkan dengan penumpang lain yang bersedia memberikan tempat duduknya. Aplikasi akan mengarahkan perempuan hamil itu ke lokasi tempat orang yang bersedia memberikan tempat duduknya. Agar privasi masing-masing tetap terjaga, mereka bisa saling terhubung tanpa harus bertukar identitas.
Sejauh ini belum ada keputusan apakah aplikasi ini akan diteruskan untuk para penyandang disabilitas atau kalangan lanjut usia.
Sebenarnya cara lain sudah dilakukan otoritas transportasi di Tokyo untuk membantu para perempuan hamil mendapatkan tempat duduk yakni dengan memberikan tanda berwarna pink bertulis 'Ibu Hamil'. Tapi banyak perempuan yang ragu-ragu menggunakannya, salah satu alasannya mereka menjaga perasaan para perempuan yang tidak subur.
Editor: Anton Suhartono