Catat Rekor, Lonjakan Infeksi Covid-19 di Filipina Capai 539 Kasus Sehari
MANILA, iNews.id – Kementerian Kesehatan Filipina pada Kamis (28/5/2020) ini melaporkan 539 kasus infeksi baru virus corona (Covid-19). Ini adalah jumlah terbesar lonjakan kasus Covid-19 yang dilaporkan dalam sehari, sejak virus tersebut pertama kali terdeteksi di negara kepulauan itu.
Dalam sebuah buletin, Kementerian Kesehatan Filipina menyatakan, total infeksi corona di seluruh negeri kini telah meningkat menjadi 15.588 kasus. Selain itu, ada 17 kematian akibat Covid-19 yang dikonfirmasi di Filipina dalam 24 jam terakhir, sehingga total pasien corona yang meninggal di sana per hari ini telah mencapai 921 orang.
Adapun jumlah pasien yang sembuh dari penyakit Covid-19 di Filipina sejauh ini 3.598 orang. Panel antarlembaga untuk penanggulangan wabah corona di Filipina telah merekomendasikan kepada Presiden Rodrigo Duterte pelonggaran langkah-langkah lockdown yang ketat di Ibu Kota Manila.
Panel itu menyarankan Duterte agar membuka kembali kegiatan ekonomi di kota itu. Padahal, Manila menyumbang sebagian besar kasus infeksi dan kematian akibat virus corona yang ada di Filipina.
Sebelumnya, Duterte menegaskan tidak akan mengizinkan para siswa untuk kembali ke sekolah sampai vaksin virus corona (Covid-19) tersedia. Keputusan itu disampaikan Duterte ketika beberapa negara lain di dunia membuka kembali sekolah-sekolah mereka dan menyelenggarakan kelas secara tatap muka langsung.
Menurut Duterte, kemungkinan anak-anak Filipina akan kembali ke sekolah pada akhir Agustus, setelah kelas untuk lebih dari 25 juta siswa sekolah dasar dan menengah di negeri itu ditutup pada Maret akibat wabah virus corona. Akan tetapi, dalam pidato yang ditayangkan Senin (25/5/2020) malam, Duterte mengatakan risiko kesehatan di balik kebijakan itu masih terlalu besar, sekalipun kegiatan akademis para siswa ditangguhkan lebih lama lagi.
“Kecuali saya yakin mereka benar-benar aman, percuma saja membicarakan pembukaan kelas,” kata sang presiden, seperti dikutip AFP, Selasa (26/5/2020) lalu.
“Buat saya, vaksin itu dulu. Kalau vaksinnya sudah ada, maka tidak apa-apa. Jika tidak (siswa) ada yang lulus, ya apa boleh buat,” ucapnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil