Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat JetBlue Nyaris Tabrakan dengan Pesawat Tanker Angkatan Udara AS di Karibia
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Cawalkot Muslim New York Mamdani, Keluarga Diserang Pasca-Tragedi 11 September

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:46:00 WIB
Cerita Cawalkot Muslim New York Mamdani, Keluarga Diserang Pasca-Tragedi 11 September
Zohran Mamdani mengenang masa kelam pasca-tragedi 11 September yang menimpa keluarganya (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Serangan 11 September 2001 (9/11) di Amerika Serikat (AS) tidak hanya mengguncang menara kembar World Trade Center (WTC), tapi juga menggores luka mendalam di hati jutaan Muslim Amerika. Salah satu yang merasakannya adalah Zohran Mamdani, calon Wali Kota New York berdarah Uganda-India yang kini menjadi simbol perlawanan terhadap Islamofobia di AS.

Dalam pidato emosional di Bronx, Mamdani mengenang masa kelam pasca tragedi 9/11 yang menimpa keluarganya. Dia menggambarkan bagaimana ketakutan dan stigma terhadap Muslim mengubah kehidupan komunitasnya, dari sekadar kecurigaan di jalan hingga ancaman nyata di rumah sendiri.

“Saya masih ingat bibiku berhenti naik subway karena takut memakai jilbab,” ujar Mamdani, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (25/10/2025).

Selain itu rumahnya juga  dicoret menggunakan cat dengan tulisan ‘teroris’. 

"Kami jadi sasaran kebencian hanya karena keyakinan kami," ujarnya.

Dari Trauma Menuju Keteguhan

Bagi Mamdani, pengalaman itu bukan sekadar catatan kelam, melainkan titik balik untuk berjuang melawan diskriminasi. Dia tumbuh di lingkungan yang penuh prasangka, namun juga di tengah semangat komunitas Muslim yang menolak tunduk pada ketakutan.

Dua dekade kemudian, Mamdani berdiri di garis depan politik New York dengan misi menyatukan warga melalui keadilan sosial dan toleransi.

Meski menghadapi serangan politik bernuansa Islamofobia dari lawan-lawannya, dia memilih menjawab dengan keberanian dan empati.

Serangan Kebencian yang Tak Pernah Hilang

Menurut data Council on American-Islamic Relations (CAIR), serangan terhadap Muslim Amerika meningkat tajam setelah 9/11 dan belum sepenuhnya mereda hingga kini. Bentuknya beragam, mulai dari ujaran kebencian, diskriminasi di tempat kerja, hingga kekerasan fisik.

Kasus terbaru yang dialami Mamdani menunjukkan bahwa bayang-bayang Islamofobia masih kuat di ranah politik Amerika. Beberapa lawannya bahkan menuduhnya “simpatisan teroris,” tuduhan yang mencerminkan pola lama dari dua dekade silam.

Meski terus diserang, Mamdani justru mengalami lonjakan dukungan publik.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut