Cerita di Balik Peringatan Hari Hijab Internasional
Lebih lanjut dia menceritakan bagaimana Hari Hijab Internasional dibuat. Ide ini lahir didasarkan dari pengalamannya mengenakan jilbab saat masih tinggal di Kota New York, Amerika Serikat.
“Saya diganggu terus di SMP dan SMA. Diskriminasi yang saya hadapi bertambah lagi setelah peristiwa 9/11," katanya, mengacu pada serangan 11 September 2001 di AS.
Nazma mengatakan, banyak perkembangan setelah Hari Hijab Internasional dibuat dalam 5 tahun terakhir, salah satunya WHD mendapat pengakuan dari Negara Bagian New York pada 2017.
Di tahun yang sama, House of Commons Inggris ikut memeriahkan peringatan, bahkan dihadiri Perdana Menteri Theresa May.
Pada 2018, parlemen Skotlandia juga menyelenggarakan pameran 3 hari untuk menandai Hari Hijab Internasional. Disusul Filipina yang kemudian mendeklarasikan 1 Februari sebagai Hari Hijab Nasional.
Amanat Organisasi WHD yang disampaikan pada 20 Januari 2019, menjelang peringatan, menegaskan, misi utama WHD adalah menciptakan dunia lebih damai, di mana perempuan berjilbab bisa dihargai di mana pun berada. Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa saling menghormati.
"WHD fokus pada memerangi kefanatikan, diskriminasi, dan prasangka buruk terhadap perempuan muslim. Sangat penting di masa-masa ini, di mana jilbab dilarang di beberapa negara, sementara di negara-negara lain, muslimah menjadi sasaran dan dilecehkan secara verbal dan fisik," bunyi pernyataan.
Editor: Anton Suhartono