Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia
Advertisement . Scroll to see content

Checkmate, Jet Tempur Siluman Generasi ke-5 Buatan Sukhoi Rusia Diproduksi 2027

Rabu, 18 Mei 2022 - 21:20:00 WIB
Checkmate, Jet Tempur Siluman Generasi ke-5 Buatan Sukhoi Rusia Diproduksi 2027
Jet tempur Checkmate Rusia mulai diproduksi pada 2027 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Rusia akan memulai produksi jet tempur generasi kelima Checkmate pada 2027. Bos perusahaan pertahanan Rusia Rostec, Sergei Chemezov, mengungkapkan rencana itu kepada Presiden Vladimir Putin, Rabu (18/5/2022).

Model jet tempur Checkmate yang akan digunakan untuk penerbangan pertama diperkirakan selesai dibuat pada 2023-2024.

"Kami berencana mulai memproduksinya secara seri pada 2027," kata Chemezov, dikutip dari Sputnik.

Jet tempur ringan itu diproduksi atas biaya mandiri Rostec, tanpa meminta anggaran dari pemerintah. Checkmate merupakan jet tempur bermesin tunggal pertama Rusia untuk generasi kelima dan diproduksi oleh Sukhoi, bagian dari Rostec United Aircraft Corporation. 

Checkmate pertama kali ditunjukkan ke publik pada Juli 2021 di pameran kedirgantaraan MAKS-2021. Keunggulan utama dari pesawat ini adalah mengadopsi teknologi siluman, biaya rendah per jam terbang, dan efektivitas biaya operasional.

Pada kesempatan itu Chemezov juga memberi tahu Putin soal produksi perdana drone tempur Okhotnik untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan Rusia, yakni dimulai tahun depan.

“Fitur yang membedakannya adalah nozel mesin datar. Solusi teknis baru yang membuat pesawat kurang terlihat oleh radar. Selain itu, pusat kendali darat baru sedang dibangun untuk drone. Pada 2021, model penerbangan pertama diluncurkan dan pada 2023 kami akan mulai memproduksi dan memasok secara massal untuk Kementerian Pertahanan," kata bos Rostec.

Pesawat serang tanpa awak itu itu dikembangkan oleh Biro Desain Sukhoi dengan panjang 14 meter, bentang sayap 19 meter, dan berat lepas landas lebih dari 20 ton. 

Drone ini dibuat sesuai dengan skema "sayap terbang" dan menggunakan material yang mampu menghindari deteksi radar semaksimal mungkin.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut