China Akan Luncurkan Jet Tempur Siluman FC-31 Generasi Baru dari Kapal Induk

LONDON, iNews.id - China kemungkinan akan meluncurkan pesawat tempur siluman generasi baru dari kapal induk terbesarnya, Tipe 003. Negara itu sedang agresif meningkatkan kemampuan militer untuk menandingi Amerika Serikat (AS), bahkan ingin mengalahkannya pada 2049.

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan, model jet tempur FC-31 berada di fasilitas pengujian kapal induk buatan dalam negeri.

Baca Juga

Turki Bantu Bebaskan 200 Warga Sipil yang Terjebak di Terowongan Gaza

Kapal induk yang bersandar di Wuhan itu tampaknya dipakai sebagai bahan pengembangan armada laut pengangkut tersebut. 

Pengamat militer Fu Qianshao mengatakan kepada Global Times, FC-31 disebut sebagai kandidat teratas jet tempur berbasis kapal induk generasi mendatang setelah mengaplikasikan beberapa teknologi terbaru.

Baca Juga

Kelompok Kapal Induk China Gelar Latihan di Laut China Selatan, Peringatan bagi AS

Menurut dia, penempatan model jet tempur dengan ukuran penuh di platform kapal induk uji coba menunjukkan, pesawat itu bisa menjadi pilihan untuk penggunaan di kapal induk.

FC-31 merupakan jet tempur siluman berukuran sedang, oleh karena itu tidak mungkin menggantikan peran J-15 yang lebih berat namun tak menggunakan teknologi siluman. Keduanya akan saling melengkapi di masa mendatang atau bisa disandingkan dengan kekuatan tempur AS, F-35C dan F/A-18.

Ini bisa menambah kombinasi jet tempur berbasis kapal induk China, memungkinkannya untuk bersaing dengan pesawat paling canggih lainnya di dunia.

China sudah memiliki dua kapal induk yang didasarkan pada desain era Uni Soviet, keduanya berbobot 60.000 ton. Namun ada satu kapal induk baru yang diharapkan menjadi supercarrier dengan bobot 80.000 ton berteknologi modern, mirip dengan dioperasikan Angkatan Laut AS.

China meremajakan armada angkatan laut selama setahun terakhir sebagai bagian dari program pengeluaran militer. Saat ini China dilaporkan memiliki sekitar 20 kapal perusak modern. Jumlah itu diperkirakan akan berlipat ganda dalam 4 hingga 5 tahun mendatang.

Editor: Anton Suhartono