China Diperkirakan Pulih dari Pandemi Covid Pertengahan Tahun Depan
BEIJING, iNews.id – Wilayah selatan China diperkirakan pulih dari pandemi Covid-19 pada paruh pertama 2023. Hal itu diungkapkan pakar ternama penyakit menular Tiongkok, Prof Zhong Nanshan.
Akan tetapi, kata dia, sebelum itu wilayah yang menjadi pintu masuk arus kedatangan internasional tersebut bakal mengalami puncak gelombang kasus virus corona pada Januari-Februari 2023.
Peneliti senior China itu bersama timnya yang baru menyelesaikan penilaian terhadap perkembangan Covid-19 terkini di negeri tirai bambu. Dia pun mengingatkan pentingnya pencegahan tingkat keparahan yang disebabkan oleh virus dengan menggalakkan vaksinasi.
Menurut dia, biasanya dibutuhkan waktu dua pekan bagi vaksin untuk bekerja secara efektif dalam upaya mencegah meluasnya penularan selama musim mudik liburan Tahun Baru Imlek. Zhong juga menganggap varian omicron tidak mengerikan karena 99 persen kasus dapat disembuhkan dalam tempo 7–10 hari.
Dengan menganalisis kasus di beberapa kota besar di China, Zhong mengungkapkan, tingkat keparahan omicron kurang dari 1 persen. Walaupun begitu, dia mengingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir kecuali patogen yang berkurang drastis.
“Inilah tren masa depan evolusi virus corona,” katanya.
Dia berpendapat, tidak tepat menggunakan tingkat kematian dari daerah lain untuk memperkirakan ratusan ribu orang akan meninggal di daratan China karena gelombang kasus terakhir.
“Saya tidak percaya hal itu akan terjadi. Tingkat vaksinasi di China daratan telah mencapai 68,86 persen. Memang ini tidak cukup, tetapi mampu mencegah kematian dalam skala besar,” ucapnya.
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) pada Sabtu (10/12/2022) kemarin mencatat 2.338 kasus positif dan 8.477 kasus tanpa gejala di seluruh pelosok wilayah negeri itu. Pada hari yang sama, terdapat 39.391 pasien positif yang masih mendapatkan perawatan dan observasi medis.
Editor: Ahmad Islamy Jamil