China Izinkan 2.000 Warga Etnis Kazakh Tinggalkan Wilayah Xinjiang
BEIJING, iNews.id - Kementerian Luar Negeri Kazakhstan menyatakan China mengizinkan lebih dari 2.000 warga etnis Kazakh untuk melepaskan kewarganegaraan China mereka dan meninggalkan Negeri Tirai Bambu itu.
Langkah itu diduga sebagai pertanda bahwa China mulai merasakan dampak dari kecaman yang semakin keras terhadap tindakan keras mereka terhadap warga Muslim di Xinjiang.
Penahanan warga Uighur, Kazakh, dan etnis minoritas lainnya di kamp-kamp interniran di Xinjiang yang dilakukan oleh Pemerintah China menjadi masalah di negara tetangganya, Kazakhstan. China merupakan mitra dagang penting bagi negara berpenduduk 18 juta jiwa itu, namun tekanan dari aktivis agar Kazakh mengambil tindakan mengenai masalah ini semakin menguat seiring dengan makin luasnya pemberitaan internasional.
Kantor pers Kementerian Luar Negeri Kazakhstan, dalam tanggapan emailnya, mengkonfirmasi laporan media Kazakh pada bulan Desember bahwa China telah setuju untuk membiarkan 2.000 lebih etnis Kazakh pergi. Namun mereka tidak mengatakan siapa yang bisa pergi atau mengapa.
Laporan media Kazakh pada Desember lalu menyebut, China setuju membiarkan 2.000 lebih etnis Kazakh pergi. Namun mereka tidak mengatakan siapa yang bisa pergi atau mengapa.