Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Cessna Bro Skydive Jatuh di Karawang, Pilot Ungkap Penyebabnya
Advertisement . Scroll to see content

China Tawarkan Rp231 Miliar kepada Pilot Taiwan untuk Membelot

Kamis, 14 Desember 2023 - 08:23:00 WIB
China Tawarkan Rp231 Miliar kepada Pilot Taiwan untuk Membelot
Pilot Taiwan ditawarkan uang Rp231 miliar untuk membelot ke China. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TAIPEI, iNews.id - Seorang pilot tentara Taiwan ditawari Rp231 miliar untuk membelot dengan mendaratkan helikopter Amerika Serikat di atas kapal induk Angkatan Laut Tentara China. Namun, rencana itu berhasil digagalkan.

Pilot yang diidentifikasi dengan nama belakang Hsieh, didekati pada bulan Juni oleh pejabat intelijen China daratan melalui seorang perwira tentara Taiwan yang sudah pensiun untuk menerbangkan helikopter CH-47 Chinook ke kapal induk China.

"Menurut petunjuk dari agen China, Letnan Kolonel Hsieh diminta untuk menerbangkan helikopter dengan ketinggian rendah sepanjang garis pantai ke kapal induk Komunis China," tulis dakwaan jaksa.

Sebagai imbalannya, Hsieh akan dibayar Rp100 juta per bulan dan China akan membantu evakuasi keluarganya ke Thailand.

Awalnya, Hsieh menolak tawaran tersebut karena terlalu berisiko, tetapi kemudian menerima penawaran tersebut ketika imbalan ditingkatkan menjadi Rp231 miliar dengan deposit awal Rp15 miliar.

Melansir dari SMCP, Kamis (14/12/2023) Hsieh juga mengusulkan agar militer China melakukan latihan di perairan dekat kota Kaohsiung.

Dakwaan tersebut mengatakan bahwa Hsieh mengadakan panggilan video dengan agen China pada bulan Juli untuk membahas rincian pembelotan.

Beberapa waktu kemudian, jaksa menangkap Hsieh dan perwira yang terlibat.

Percobaan pembelotan tersebut terungkap awal pekan ini setelah anggota parlemen mempertanyakan Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng dalam sebuah pertemuan mengenai kelalaian keamanan dalam militer dan tindakan yang akan diambil oleh kementerian sebagai tanggapan.

"Mereka yang diduga terlibat harus ditangani sesuai dengan hukum," kata Chiu kepada anggota parlemen.

Kementerian Pertahana juga mengeluarkan pernyataan mengatakan bahwa militer dan agensi keamanan di Taiwan telah melakukan penyelidikan internal dan sepenuhnya bekerja sama dengan yudikatif dalam penyelidikan mereka.

Kasus Hsieh muncul seminggu setelah jaksa Taiwan mendakwa sekelompok perwira aktif dan pensiunan pada 27 November karena diduga melakukan spionase untuk Beijing.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut