BEIJING, iNews.id – China merasa yakin Iran dapat menangani konflik dengan baik dan menghindari gejolak lebih lanjut di kawasan Timur Tengah, sembari menjaga kedaulatan dan martabatnya. Hal itu disampaikan Beijing, mengacu pada serangan balasan Iran terhadap Israel akhir pekan lalu, menyusul serangan militer zionis terhadap kedutaan Iran di Suriah, awal bulan ini.
Melalui panggilan telepon pada Senin (15/4/2024), Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian, bahwa China menghargai penekanan Iran untuk tidak menyasar negara-negara regional dan tetangga Teheran. “Saya memahami Iran menggambarkan tindakannya itu sebagai tindakan terbatas dan dilakukan untuk membela diri,” ungkap Wang, seperti dilansir kantor berita resmi China, Xinhua, Selasa (16/4/2024).
Kebakaran Horor Renggut 44 Nyawa, Mengapa Hong Kong Masih Andalkan Perancah Bambu untuk Proyek Bangunan?
Diplomat top Beijing itu menuturkan, China mengutuk keras dan dengan tegas menentang serangan terhadap kedutaan Iran di Suriah . “(Insiden) itu tidak dapat diterima,” kata Wang.
Setelah memberi pengarahan kepada Wang mengenai posisi Iran, Amir-Abdollahian mengatakan kepada rekannya dari China itu bahwa Teheran menyadari ketegangan regional saat ini. Iran pun bersedia untuk menahan diri dan tidak berniat melakukan eskalasi lebih lanjut.
Arab Saudi Ikut Berperan Cegat Drone dan Rudal yang Diluncurkan Iran ke Israel?
Ketegangan meningkat di Timur Tengah ketika militer Israel berjanji akan menanggapi serangan Iran pekan lalu. Beberapa negara menyerukan kedua pihak untuk menahan diri.
Pada hari yang sama, Wang juga berbicara lewat telepon dengan menlu Arab Saudi. Menurut Xinhua, Wang mengatakan kepadanya bahwa China bersedia bekerja sama dengan Riyadh untuk menghindari eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah.
Militer Israel Janji Balas Serangan Iran
Sejak perang di Gaza dimulai pada bulan Oktober, bentrokan telah meletus antara Israel dan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku