Covid Korea Selatan Melonjak Hampir 50.000 Kasus Sehari, Rekor Tertinggi sejak Pandemi

SEOUL, iNews.id – Covid Korea Selatan melonjak hampir 50.000 kasus dalam sehari. Peningkatan tajam infeksi itu terjadi di tengah penyebaran virus corona varian omicron yang sangat cepat di seluruh negeri ginseng.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Rabu (9/2/2022) ini melaporkan, negara tersebut melaporkan 49.567 kejadian infeksi baru Covid-19. Dari jumlah itu, 49.402 di antaranya adalah kasus penularan lokal. 

Baca Juga

Kerusuhan Madagaskar Soroti Meningkatnya Sentimen Negatif terhadap China di Afrika

Dengan begitu, total kejadian infeksi Covid di Korsel per hari ini menjadi 1.131.248 kasus.

Kantor berita Yonhap melaporkan, lonjakan infeksi Covid yang tercatat hari Ini sekaligus menandai penghitungan harian yang melebihi level 40.000 kasus di Korsel. Adapun rekor tertinggi harian sebelumnya adalah 38.689 kasus yang tercatat pada Minggu (6/2/2022).

Baca Juga

Covid di Korea Selatan Kini Tembus 1 Juta Kasus, Omicron Bikin Rekor Infeksi Harian

Beban infeksi harian virus corona di Korsel melonjak di atas 30.000 kasus untuk pertama kalinya pada Sabtu (5/2/2022), atau hanya berselang tiga hari setelah negara itu menembus level 20.000 kasus.

Menurut Yonhap, infeksi baru di Korsel melonjak hampir empat kali lipat selama dua minggu terakhir akibat penyebaran varian omicron. Varian tersebut menyumbang lebih dari 92 persen dari total kasus yang dilaporkan minggu lalu.

Baca Juga

Korsel Geram Ada Perempuan Berpakaian Hanbok di Pembukaan Olimpiade Beijing, Kenapa?

Otoritas kesehatan telah memperingatkan bahwa lonjakan infeksi di Korsel bisa mencapai 170.000 kasus per hari pada akhir bulan ini. 

Baca Juga

Korsel Jual Senjata Howitzer ke Mesir, Nilainya Hampir Rp23 Triliun

Total kematian akibat Covid-19 di negara Asia Timur itu kini mencapai 6.943 jiwa. Sementara, jumlah pasien Covid yang sakit kritis adalah 285 orang, atau naik 17 dari sehari sebelumnya, menurut KDCA.

Pasien yang menjalani perawatan mandiri di rumah juga meningkat tajam menjadi 168.020 orang, karena lebih banyak warga menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala.

Editor: Ahmad Islamy Jamil