Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Curahan Hati Pengungsi Muslim Rohingya ke Delegasi DK PBB

Senin, 30 April 2018 - 11:18:00 WIB
Curahan Hati Pengungsi Muslim Rohingya ke Delegasi DK PBB
Delegasi DK PBB kunjungi pengungsi Rohingya di Bangladesh (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

DHAKA, iNews.id - Delegasi Dewan Keamanan (DK) PBB mengunjungi Bangladesh untuk menengok pengungsi Muslim Rohingya. Delegasi tersebut berisi 15 duta besar negara anggota DK, termasuk anggota tetap, yakni Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, dan Prancis.

Mereka tiba sejak Sabtu (28/4) untuk mengunjungi kamp-kamp pengungsi di perbatasan Bangladesh-Myanmar. Rencananya, Senin (30/4/2018), delegasi bertemu dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina, sebelum terbang ke Myanmar untuk menemui Aung San Suu Kyi.

Kunjungan delegasi DK diwarnai unjuk rasa para pengungsi. Mereka memegang tulisan berisi kecaman terhadap etnis lain di Myanmar yang turut berkontribusi menyiksa Muslim Rohingya. Tulisan lain berisi tuntutan dari para pengungsi agar ditegakkannya keadilan, dengan menyeret para pelaku kekerasan ke meja hijau.

Banyak pengungsi Muslim Rohingya tak kuasa menahan haru saat menyampaikan keluhan kepada delegasi. Mereka menceritakan mengenai pembunuhan, penyiksaan, dan pemerkosaan, yang dilakukan militer Myanmar di Negara Bagian Rakhine, sejak Agustus 2017.

Pemimpin kamp pengungsi di Konarpara, Dil Mohammad, mengatakan, beberapa duta besar berbicara dengan pengungsi perempuan dan lanjut usia.

"Kami mengatakan, kami berada di sini demi menyelamatkan nyawa. Kami sangat ingin kembali, asal PBB bisa menjamin keamanan kami," kata Mohammad, dikutip dari AFP.

Saat berada di kamp Kutupalong, para delegasi juga disuguhkan cerita penderitaan serupa. Pemimpin pengungsi di Kutupalong, Mohibullah, mengatakan, mereka menuntut status kewarganegaraan di Myanmar.

"Kami ingin kewarganegaraan kami dipulihkan di bawah identitas etnis Rohingya. Kami ingin keamanan serta tanah dan rumah yang disita dikembalikan," kata Mohibullah.

Lebih lanjut Mohibullah mengatakan, para delegasi tercengan begitu disebutkan berapa banyak para pengungsi yang diperkosa, dibunuh, dan disiksa.

Namun dubes Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy mengatakan, DK tak memiliki tongkat ajaib yang bisa memulihkan kondisi etnis Rohingya dengan cepat. Tapi dia menekankan DK berkomitmen menyelesaikan krisis kemanusiaan ini.

"Kami tak akan jauh dari krisis ini. Kami tak akan menutup mata," kata Polyanskiy.

Dubes Inggris untuk PBB Karen Pierce mengatakan, etnis Rohingya harus dibolehkan pulang dalam kondisi yang aman.

"Ini akan membutuhkan waktu, tapi kami ingin mendengar dari Pemerintah Myanmar bagaimana mereka mau bekerja sama dengan komunitas internasional," ujarnya.

Dubes Kuwait untuk PBB Mansour Al Otaibi mengatakan, kunjungan itu bukan untuk menuduh atau mempermalukan Myanmar. "Pesannya sangat jelas bagi mereka (Myanmar), masyarakat internasional mengikuti situasi terbaru dan punya keinginan besar untuk menyelesaikannya," kata Al Otaibi.

Setelah berkunjung ke Bangladesh, para delegasi akan terbang ke Myanmar. Mereka juga akan melihat tempat-tempat yang ditinggalkan para pengungsi di Rakhine, melalui udara.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut