Daftar Kecelakaan Kereta Paling Mematikan di Dunia, Nomor 5 Renggut 1.700 Nyawa
JAKARTA, iNews.id - Kereta api merupakan salah satu transportasi favorit. Moda transportasi yang satu ini umumnya lebih murah, cepat, efisien, serta relatif nyaman. Meski begitu, kecelakaan melibatkan kereta api kerap terjadi.
Terbaru, kecelakaan kereta api terjadi di India pada 2 Juni 2023 yang mengakibatkan sedikitnya 288 orang tewas. Tak hanya di India, kecelakaan kereta yang merenggut korban lebih banyak terjdi di beberapa negara.
Berikut daftar kecelakaan kereta paling mematikan di dunia:
1. Tabrakan 3 Kereta di Odisha, India, tewaskan 288 Orang
Sebanyak 288 orang tewas akibat tabrakan kereta api di Distrik Balasore, Negara Bagian Odisha, India, Jumat (2/6/2023). Kecelakaan kereta api ini melibatkan tiga kereta, yaitu dua kereta penumpang serta satu kereta barang. Salah satu kereta penumpang mengalami anjlok, kemudian dihantam kereta lain.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kecelakaan diakibatkan kegagalan sinyal. Kecelakaan berawal ketika Kereta Howrah Superfast Express melaju dari Bangalore ke Howrah, Benggala Barat tergelincir. Kereta tersebut ditabrak kereta Coromandel Express yang melaju dari Kolkata ke Chennai. Selain itu, kereta barang pun terlibat pada kecelakaan ini. Diketahui, beberapa gerbong Coromandel Express menabrak gerbong kereta barang usai tergelincir. Kecelakaaan juga mengakibatkan lebih dari 800 orang terluka.
2. Kereta terjun ke Sungai di Bihar, India, tewaskan sekitar 800 orang
Kecelakaan kereta juga terjadi di India, kali ini di Negara Bagian Bihar pada 6 Juni 1981. Kereta terjun ke Sungai Bagmati dari jembatan, menewaskan antara 750 hingga 800 orang.
Kereta yang dalam kondisi penuh sesak itu mulanya tergelincir di jembatan di atas Sungai Bagmati hingga jatuh ke sungai.
Jumlah pasti korban tewas sangat mungkin lebih tinggi dari angka tersebut karena banyak yang tenggelam di sungai.
“Saat mayat yang tenggelam di air diangkat satu per satu, perkiraan resmi mengenai jumlah korban tewas bervariasi dari 800 hingga 2.000 orang," bunyi laporan India Today.