Daftar Lengkap Tokoh Dunia Paling Korup versi OCCRP dari Tahun ke Tahun, Putin dan Duterte Termasuk
Panel yang terdiri atas delapan jurnalis, akademisi, dan aktivis anti-korupsi memilih Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebagai penerima penghargaan tahun 2016.
Maduro dianggap sebagai penguasa yang korup dan represif, serta salah urus. Dampaknya warga di negara yang kaya minyak tersebut menderita kelaparan serta harus mengemis obat.
Saat pembunuhan dan kejahatan serta penindasan politik di Venezuela meroket, dia dan lingkaran dalam, termasuk istrinya Cilia Flores, meraup jutaan dolar AS dari kas negara untuk menutupi patronase yang membuatnya tetap berkuasa.
Duterte menjabat sebagai presiden Filipina saat mendapat gelar ini. Dia dituduh bertanggung jawab atas lebih dari 1.000 pembunuhan di luar hukum, mendukung aksi main hakim sendiri, serta melakukan pelanggaran HAM yang sistematis.
"Duterte telah mengolok-olok supremasi hukum di negaranya," kata Sullivan.
Panel global yang terdiri atas sembilan jurnalis, akademisi, dan aktivis yang memerangi korupsi memilih Duterte berdasarkan perang brutalnya terhadap kejahatan narkoba.
Angkuh dan kasar, Duterte memenuhi janjinya untuk menggunakan taktik apa pun yang diperlukan untuk menghentikan penggunaan narkoba.
Pemenang pada 2018 kembali jatuh pada entitas yakni bank terbesar di Denmark, Danske Bank. OCCRP memilihnya kaeena mendukung pencucian uang skala besar melalui cabangnya di Estonia.
Skandal pencucian uang senilai 230 miliar euro menempatkan Danske Bank sebagai pemenang penghargaan.
“Danske Bank adalah penerima penghargaan yang layak. Penghargaan ini menyoroti peran industri jasa kriminal dalam memungkinkan terjadinya korupsi dan kejahatan internasional,” kata Sullivan.
Istilah “jasa kriminal” mengacu pada bank, firma hukum, akuntan, dan pihak lain yang membantu penjahat dan pejabat korup menyembunyikan aset serta memberikan legitimasi atas perbuatan mereka.