Daftar Senjata Terbaru di Perang Ukraina, Ada yang Dikembangan Bersama NATO
JAKARTA, iNews.id - Pertempuran antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut hingga saat ini. Beriringan dengan itu, senjata-senjata baru terus bermunculan di dua negara.
Berikut sejumlah senjata baru yang muncul dalam perseteruan Rusia-Ukraina:
Boeing memberikan tawaran kepada Pentagon untuk memproduksi bom presisi secara massal dan memasoknya untuk Ukraina. Adapun usulan Boeing tersebut adalah GLSDB atau sistem Ground-Launched Small Diameter Bomb.
Sistem ini akan diisi oleh bom dengan diameter kecil dan memiliki motor roket M26. Diketahui, senjata itu ternyata sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2019.
GLSDB sendiri dapat merusak target hingga jarak 150 km dan dipandu oleh GPS. Hal ini tentunya akan menguntungkan Ukraina, karena dapat menyerang Rusia dengan jarak yang jauh. Namun, penyediaan sistem ini masih menemui kendala dalam hal logistik.
Tentara Ukraina diam-diam mengembangkan senjata sistem informasi real-time yang bisa digunakan dalam perang melawan Rusia. Melansir laman New York Times, senjata tersebut dikenal sebagai Delta dan berwujud daring untuk digunakan oleh pasukan militer maupun pejabat sipil.
Bahkan, Delta juga bisa digunakan oleh pengamat untuk melacak seluruh hal terkait pasukan militer Rusia. Dikembangkan dengan koordinasi bersama NATO, perangkat lunak tersebut telah diuji dalam pertempuran.
Menurut Kepala NATO, Jens Stoltenberg, Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan musim dingin sebagai senjata dalam perang melawan Ukraina. Hal ini, kata Jens, karena pasukan Rusia tidak mampu mengalahkan tentara Kiev di medan perang.
Sebelumnya, serangan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina telah mengakibatkan jutaan warga tidak memiliki air, listrik, atau pun pemanas. Dengan demikian, musim dingin kali ini menjadi yang terburuk bagi rakyat Ukraina.
Para menteri kehakiman G7, yang bertemu pada akhir November lalu, menyepakati bahwa tindakan Rusia adalah sebuah kejahatan perang yang mengerikan. Rusia dinilai membuat banyak orang menjadi korban musim dingin secara pasti.
Ajeng
Editor: Umaya Khusniah