Dahsyatnya Dampak Perang Israel-Hamas sampai Guncang Kampus-Kampus Top AS, Rektor Mundur
Gay, Magill, dan Rektor Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sally Kornbluth memberi kesaksian di hadapan komite DPR AS tentang meningkatnya antisemitisme di kampus-kampus setelah pecahnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober.
Ketiganya menolak memberikan jawaban pasti "iya" atau "tidak" terkait pertanyaan yang diajukan legislastor Partai Republik, Elise Stefanik. Pertanyaan Stefanik adalah apakah seruan genosida orang-orang Yahudi melanggar kode etik kampus masing-masing, yakni terkait intimidasi dan pelecehan. Mereka tak bisa menjawab dengan tegas karena harus menyeimbangkan dengan perlindungan terhadap kebebasan berbicara di kampus.
Setelah itu lebih dari 70 legislator AS meneken surat yang menuntut agar dewan ketiga universitas memecat rektor masing-masing. Mereka tidak puas dengan jawaban dan penjelasan yang diberikan Gay dan lainnya.
Namun Alison Frank Johnson, profesor sejarah Universitas Harvard yang juga salah satu penandatangan petisi, menolak seruan para legislator seraya menyebut permintaan mereka itu merupakan bentuk tekanan politik terhadap kampus.
“Saya mendapat kesan, banyak orang tidak paham seberapa besar dukungan yang dia (Gay) dapat, sebagai seorang cendekiawan, kolega, dan administrator di universitas, termasuk dari kalangan yang terkadang tidak setuju dengannya. Kami tidak ingin kehilangan dia karena tindakan politik,” kata Johnson, di email, seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/12/2023).
Johnson tak menjelaskan petisi itu, namun menegaskan isinya mendesak Harvard Corporation untuk tidak tunduk pada tekanan politik, termasuk untuk memecat rektor.
Editor: Anton Suhartono