Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Raja Charles Sampaikan Duka Cita untuk Korban Banjir di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Data Pribadi Semua Polisi Bocor di Internet, Komandan Minta Maaf

Rabu, 09 Agustus 2023 - 19:47:00 WIB
Data Pribadi Semua Polisi Bocor di Internet, Komandan Minta Maaf
Ilustrasi kebocoran data pribadi di internet. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

BELFAST, iNews.id – Kepolisian Irlandia Utara (PSNI) meminta maaf atas bocornya data pribadi semua aparatnya, sehingga dapat diakses secara bebas di internet selama tiga jam. Kebocoran data tersebut telah mencoreng wajah institusi penegak hukum itu.

“Saya benar-benar meminta maaf kepada para petugas. (Insiden) ini tidak dapat diterima. Dalam hal keamanan untuk individu, saat ini tidak ditemukan sesuatu yang menunjukkan adanya masalah keamanan yang bersifat mendesak,” kata Asisten Kepala Polisi PSNI, Chris Todd, pada konferensi pers Selasa (8/8/2023) malam waktu setempat.

Dia menjelaskan, kebocoran data itu disebabkan oleh kesalahan manusia yang sifatnya sepele, namun dapat berakibat fatal. Menurut Todd, nama, pangkat, lokasi kerja, dan data pribadi lainnya dari semua personel polisi dan sipil bocor, kecuali alamat rumah mereka. Namun, data sensitif mereka sempat menjadi konsumsi publik selama sekitar dua setengah hingga tiga jam sebelum akhirnya dihapus.

Kebocoran data itu juga mengungkapkan informasi tentang para polisi yang bertugas di unit kejahatan terorganisasi, para petugas intelijen yang ditempatkan di pelabuhan dan bandara, serta petugas di unit pengawasan. Tak cukup sampai di situ, ada juga informasi tentang hampir 40 staf PSNI yang bertugas di markas MI5 (badan intelijen Inggris) di Kota Holywood, Irlandia Utara.

Sky News melaporkan, para polisi PSNI sering menjadi sasaran kelompok paramiliter pro-republik dalam beberapa tahun terakhir. Tingkat ancaman teroris di Irlandia Utara pun sempat dinaikkan ke level “parah” pada Maret lalu. 

Anggota Parlemen Irlandia Utara, Naomi Long mengatakan, polisi di wilayah yang menjadi bagian dari Inggris Raya itu menjadi sangat rentan akan keamanan mereka. 

“Kami tahu polisi di Irlandia Utara sering kali tidak bisa pulang mengunjungi keluarga ketika mereka bergabung dengan PSNI karena tingkat risikonya. Jika mereka memiliki nama yang tidak lazim atau dapat diidentifikasi dengan cara tertentu, keluarga mereka juga bisa merasa sangat terancam,” ujar Long.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut