Debat Capres AS Mulai Pekan Depan, Ada 6 Isu yang Diangkat

WASHINGTON, iNews.id - Debat Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 akan berlansung tiga putaran. Ada 6 isu yang akan diangkat dalam debat.

Putaran pertama debat Pilpres AS 2020 akan dimulai pada 29 September mendatang di Cleveland, Ohio. Selama 90 menit, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan capres dari Partai Demokrat Joe Biden akan berdebat mengenai enam topik pilihan yakni rekam jejak capres, Mahkamah Agung, Covid-19, isu ekonomi, isu rasial, kekerasan dan integritas pemilu.

Baca Juga

Pernah Kirim Drone ke Korea Utara, Mantan Presiden Korea Selatan Ini Didakwa Menguntungkan Musuh

Dilansir dari CNBC, Rabu (23/9/2020), Komisi Debat memutuskan untuk mempublikasikan isu yang akan diangkat dalam debat supaya memicu diskusi publik mengenai isu-isu apa yang kemungkinan dipilih para capres.

Komisi Debat mengatakan enam topik debat tersebut sifatnya tidak mutlak, artinya masih bisa berubah tergantung perkembangan isu.

Baca Juga

Donald Trump Siap Rogoh Kocek Sendiri Biayai Kampanye Pilpres AS

Penanganan Covid-19 diyakini bakal jadi topik menarik dalam debat. Selama masa kampanye, capres Joe Biden menggunakan topik Covid-19 untuk menyerang Trump yang dianggap tak serius menangani pandemi, sementara Trump mengklaim sukses menekan penyebaran Covid-19.

Faktanya, Amerika Serikat menjadi negara paling terdampak Covid-19 dengan jumlah infeksi mencapai lebih dari 6 juta kasus dan lebih dari 200.000 warga AS meninggal.

Sedangkan topik Mahkamah Agung muncul menjadi isu penting setelah Hakim Agung, Ruth Bader Ginsburg (87) meninggal dunia pada Jumat pekan lalu. Perdebatan diperkirakan akan berputar pada isu siapa calon penggantinya.

Trump dan Ketua Mayoritas Senat Mitch McConell menginginkan hakim agung sudah terpilih sebelum pemilihan presiden pada November mendatang. Sedangkan Biden meminta para politisi Washington menghormati permintaan Ginsburg.

Sebelum tutup usia, Ginsburg sempat berpesan bahwa dirinya tidak ingin diganti sampai presiden baru terpilih.

Editor: Arif Budiwinarto