Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Ingin Rebut Greenland, Uni Eropa Tegaskan Dukung Denmark
Advertisement . Scroll to see content

Debat Capres AS Tahap Akhir Digelar Pagi Ini, Siapa Bakal Jadi Juara?

Jumat, 23 Oktober 2020 - 06:45:00 WIB
Debat Capres AS Tahap Akhir Digelar Pagi Ini, Siapa Bakal Jadi Juara?
Joe Biden (kiri) dan Donald Trump (kanan). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Calon presiden petahana AS, Donald Trump, dan pesaingnya, Joe Biden, bakal mengadakan debat terakhir mereka pada Kamis (22/10/2020) malam atau Jumat (23/10/2020) pagi WIB. Perang argumen antarkandidat itu diprediksi menjadi puncak pertarungan sengit mereka memperebutkan pemilih, 12 hari menjelang pemungutan suara Pilpres AS 2020.

Debat capres tahap final itu bakal dipentaskan di Universitas Belmont di Nashville, Tennessee, mulai pukul 21.00 Waktu Timur (08.00 WIB) ini. Sekitar 45 juta orang Amerika diperkirakan telah mengikuti pemungutan suara awal—yang belum pernah terjadi sebelumnya di AS. Pemungutan suara awal digelar karena pandemi Covid-19.

Sementara, hasil jajak pendapat menunjukkan, hampir semua pemilih telah memiliki keputusan yang tegas soal pilihan mereka. Menurut polling nasional terbaru yang digelar Universitas Quinnipiac, Biden masih memimpin. Politikus Partai Demokrat itu diperkirakan meraup 51 persen suara, dibandingkan dengan Trump yang hanya mendapat 41 persen suara.

Trump yang kini berusia 74 tahun, diperkirakan akan mencari cara untuk mencari kesalahan pemerintahan di bawah Partai Demokrat di masa lalu, meskipun dia masih ragu mendukung klaim yang menggambarkan Biden sebagai pejabat korup selama menjadi wakil presiden.

Taktik semacam itu pernah berhasil pada Pilpres 2016. Ketika itu, Trump secara intensif pada menit-menit terakhir mencoba menggambarkan Hillary Clinton sebagai pejabat yang tidak jujur sehingga mampu membuat sejumlah pemilih mengubah keputusan mereka.

Sementara, Biden (77) diperkirakan akan fokus menyoroti penanganan Trump terhadap pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan lebih dari 222.000 orang tewas di Amerika Serikat dan menimbulkan jutaan pengangguran. Sejauh ini, jajak pendapat menunjukkan bahwa orang Amerika jauh lebih khawatir akan dampak pandemi daripada teori konspirasi Trump.

Biden memusatkan seluruh kampanyenya di sekitar citra dirinya sebagai pemimpin yang lebih bertanggung jawab dan berbasis sains.

“Ini adalah kesempatan terakhir yang penting bagi para kandidat untuk mengambil hati orang-orang yang belum memilih,” kata Direktur Eksekutif Sine Institute of Policy and Politics di American University, Amy Dacey, dikutip AFP, Jumat (23/10/2020).

“Ini mungkin salah satu audiens terbesar yang akan mereka jangkau sebelum pemilihan. Saya pikir tim Trump harus melihat ini sebagai suatu keharusan untuk menjangkau banyak orang dan meyakinkan mereka,” kata Dacey, yang juga mantan kepala eksekutif Komite Nasional Demokrat.

Sementara, Direktur Pelaksana buletin politik _Sabato's Crystal Ball_ di University of Virginia Center for Politics, Kyle Kondik, menyebut debat capres kali ini sebagai kesempatan terakhir untuk mengubah lintasan pemilih.

“Taruhannya tinggi untuk kedua kandidat. Biden ingin mempertahankan persaingan di tempatnya, dan dia tidak ingin memberikan ‘bahan bakar terakhir’ untuk kampanye Trump,” ucap Kondik.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut