Demonstran Bakar Gedung Parlemen Desak Presiden Mundur Pascapengesahan Anggaran
Ketidakpuasan dan kemarahan rakyat Guatemala terhadap pemerintahan Giammattei dan parlemen dipicu oleh kurangnya sumber daya untuk memerangi pandemi Covid-19 serta pengesahan anggaran baru.
Parlemen Guatemala, yang didominasi oleh partai konservatif pro-pemerintah, minggu ini menyetujui anggaran hampir 13 miliar dolar AS, terbesar dalam sejarah negara itu.
Sebagian besar dana akan disalurkan ke infrastruktur yang terkait dengan bisnis besar, memicu kemarahan di negara di mana kemiskinan tersebar luas dan separuh anak di bawah lima tahun kekurangan gizi.

Parlemen Guatemala juga telah menyetujui 3,8 miliar untuk memerangi pandemi virus korona, tetapi kurang dari 15 persen dari dana itu telah diinvestasikan.
Melihat situasi dalam negeri yang tidak kondusif, Wakil Presiden Guatemala, Guillermo Castillo, mengatakan dirinya telah berbicara langsung dengan presiden mengenai kemungkinan mengabulkan desakan rakyat.
"Demi kebaikan negara, saya memintanya agar kami menyampaikan pengunduran diri kami bersama," kata Castillo.
Presiden dan Wapres Guatemala tak sejalan mengenai pemberantasan korupsi dan penanganan pandemi