Demonstran Rompi Kuning Turun Lagi, Kali Ini Punya Tuntutan Baru
Sementara itu seorang demonstran, Jeremy, mengatakan, kali ini mereka menuntut perbaikan demokrasi.
"Waktu lalu kami di sini untuk (memperjuangkan) pajak. Kali ini untuk institusi, kami ingin demokrasi langsung," ujar pria 28 tahun itu di Champs-Elysees, seraya menambahkan, perlu ada yang menyuarakannya agar orang di pemerintahan tahu, dikutip dari AFP.
Demonstran Rompi Kuning sudah membuat puluhan tuntutan kepada pemerintah. Namun aksi mereka berjalan sendiri-sendiri dan tidak punya pemimpin tetap. Itulah yang membuat pemerintah kesulitan mencari siapa tokoh paling berpengaruh untuk diajak bernegosiasi.
Awalnya, demonstrasi yang didukung mayoritas penduduk berpenghasilan menengah ini mengusung isu penolakan pajak bahan bakar. Namun kelamaan isunya bergeser menjadi penentangan yang luas terhadap agenda Macron.
Pada dasarnya pemerintah tak melarang penyampaian aspirasi di jalanan. Namun berharap intensitasnya berkurang karena sebagian tuntutan itu dipenuhi.
Sekitar 8.000 polisi disiagakan di Paris hari ini, jumlah yang sama seperti penangana demonstrasi pada pekan lalu. Mereka didukung 14 kendaraan lapis baja, water cannon, dan kuda untuk mengendalikan massa.
Editor: Anton Suhartono