Dewan HAM PBB Akan Gelar Pertemuan Khusus Bahas Kudeta Myanmar

JENEWA, iNews.id - Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengadakan pertemuan khusus pada Jumat (12/2/2021) membahas krisis di Myanmar pascakudeta menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi.

Inggris dan Uni Eropa yang pertama meminta digelarnya pertemuan tersebut lalu didukung oleh 19 dari 47 anggota forum, termasuk Jepang dan Korea Selatan yang bergabung dengan negara-negara Barat.

Baca Juga

Erdogan Disebut Minta Putin Ambil Kembali Sistem Rudal S-400 Rusia demi Jet Tempur Siluman F-35

Amerika Serikat yang baru bergabung kembali ke Dewan HAM PBB setelah keluar sejak Juni 2018, termasuk dari 28 negara pengamat yang mendukung langkah tersebut.

Para diplomat mengatakan, negara-negara yang mendukung pertemuan sedang membahas rancangan resolusi yang akan dipresentasikan untuk diadopsi pada sesi tersebut.

Baca Juga

Singapura Larang Demonstrasi terkait Kudeta Myanmar

Duta Besar Inggris untuk PBB di Jenewa Julian Braithwaite mengatakan, penahanan para politisi dan warga sipil Myanmar oleh militer memiliki dampak besar bagi HAm di negara itu.

Dia mengatakan, penyelidik PBB tentang HAM di Myanmar Thomas Andrews menyerukan pertemuan khusus untuk menunjukkan kepada warga Myanmar mereka tidak sendirian di saat-saat menghadapi bahaya serta membutuhkan bantuan.

Baca Juga

Prihatin dengan Dinamika Politik Myanmar, Jokowi Minta Hormati Prinsip Piagam ASEAN