Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pilpres Mesir, Abdel Fattah Al Sisi Amankan Jabatan Presiden untuk Periode Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

Diboikot Oposisi, Kemenangan Sisi di Pilpres Mesir Kontroversial

Selasa, 03 April 2018 - 10:52:00 WIB
Diboikot Oposisi, Kemenangan Sisi di Pilpres Mesir Kontroversial
Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi. (Foto: EPA)
Advertisement . Scroll to see content

KAIRO, iNews.id - Presiden Abdel Fattah Al Sisi kembali meraih kemenangan di pemilihan presiden (pilpres) Mesir dengan memperoleh suara sebesar 97 persen. Dia dipastikan akan memimpin Mesir selama 4 tahun ke depan.

Namun, rumor tak sedap mengiringi keberhasilan tersebut. Merujuk pada angka pemilihnya yang fantastis, para warga seakan 'dipaksa' memberikan suara untuk Sisi.

Pilpres Mesir yang digelar pekan lalu diikuti sekitar 41 persen dari total jumlah pemilih terdaftar 60 juta jiwa. Artinya, hanya sekitar 26 juta orang yang menggunakan hak pilihnya.

Dari sekitar 26 juta itu, 2 juta suara dinyatakan rusak, sehingga hanya sekitar 24 juta suara yang diperebutkan oleh dua kandidat, yakni Sisi dan rivalnya, Moussa Mostafa Moussa.

Uniknya, Moussa merupakan mantan tim kampanye Sisi di pilpres tahun ini yang pada menit-menit terakhir mencalonkan diri. Seolah majunya Moussa untuk memberikan legitimasi adanya persaingan dalam pilres Mesir.

Dilansir AFP, Selasa (3/4/2018), untuk mencegah tingginya golput, komisi pemilihan umum bahkan mengancam warga yang memboikot pemilu atau golput dengan denda hingga 500 poundsterling Mesir atau sekitar Rp390.000.

Hal ini dilakukan setelah kelompok oposisi menyerukan boikot pilpres pada pekan lalu. Aksi ini dilakukan merujuk pada kemenangan telak Sisi tanpa adanya perlawanan dan pesaing yang sepadan.

Dalam pilpres tahun ini, tidak ada debat kepresidenan dan Sisi tidak muncul di acara kampanye resmi, meskipun dia hadir di beberapa upacara.

Namun, dalam wawancara beberapa hari sebelum pemungutan suara, Sisi mengaku berharap ada lebih banyak kandidat capres. Dia menyangkal berperan atas kegagalan para pesaingnya yang tersisih sebelum bertarung di pilpres.

Setelah pengumuman keberhasilannya semalam, pasukan militer Mesir memberi selamat kepada Sisi melalui sebuah pernyataan. Pernyataan itu menegaskan, militer akan selalu berdiri di belakang kepemimpinan Sisi yang bijaksana.

Sisi diketahui melakukan reformasi dalam bidang ekonomi, yang disambut baik oleh para investor asing. Namun hal ini menyebabkan kedudukannya di dalam negeri goyah, meski popularitasnya tetap tinggi.

Menikmati dukungan penuh dari media, Sisi dianggap oleh warga Etiopia sebagai orang yang tepat untuk memimpin negara setelah bertahun-tahun mengalami kekacauan politik, keamanan, dan ekonomi menyusul pengusiran pemimpin Hosni Mubarak pada 2011.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut