Diduga Coba Tusuk Pemukim Israel, Militan Palestina Ditembak Mati
Sebanyak 10 warga Israel lainnya terbunuh dalam serangkaian serangan kedua pada akhir tahun lalu. Israel mengatakan penggerebekan tersebut dimaksudkan untuk membongkar jaringan militan dan menggagalkan serangan-serangan di masa depan.
Sebaliknya, Palestina melihat serangan-serangan itu sebagai pengukuhan lebih lanjut atas pendudukan Israel yang telah berlangsung selama 55 tahun di tanah yang mereka klaim sebagai negara mereka di masa depan.
Kematian pada Sabtu itu menambah jumlah warga Palestina yang terbunuh oleh tembakan Israel di Tepi Barat sejak awal tahun 2023 menjadi 18 orang.
Menurut data dari kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem, hampir 150 warga Palestina tewas oleh Israel di Tepi Barat dan Yerusalem timur pada tahun 2022. Itu menjadikannya sebagai tahun paling mematikan sejak 2004.
Israel mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas adalah militan. Namun, para pelempar batu Palestina, pemuda yang memprotes serangan tersebut, dan pihak-pihak lain yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga tewas.
Dalam beberapa tahun terakhir, warga Palestina telah melakukan serentetan penembakan, penusukan dan serangan penabrakan mobil, namun kelompok-kelompok hak asasi menuduh Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan terhadap warga Palestina. Israel mengatakan bahwa para prajuritnya, dan dalam beberapa kasus, warga sipil, menghadapi situasi yang kompleks dan mengancam jiwa.
Editor: Umaya Khusniah