WASHINGTON DC, iNews.id – Seorang perempuan ditangkap di perbatasan New York-Kanada, Minggu (20/9/2020) waktu setempat. Perempuan itu ditangkap karena diduga mengirim amplop berisi racun mematikan risin yang ditujukan ke Gedung Putih, AS.
Perempuan itu ditahan oleh petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di Jembatan Perdamaian dekat Kota Buffalo, New York. Pihak berwenang belum merilis nama tersangka ke publik, menurut Associated Press (AP).
Awalnya Diduga Disabotase Rusia, Ternyata Warga Ukraina yang Meledakkan Jalur Kereta Api Polandia
Sebelumnya, sebuah amplop yang dialamatkan ke Gedung Putih diketahui berisi zat yang diidentifikasi sebagai risin, racun mematikan. Amplop yang diyakini berasal dari Kanada itu dicegat di pusat penyaluran surat Pemerintah AS, sebelum sampai di Gedung Putih, demikian New York Times, CNN, dan Wall Street Journal melaporkan.
Penemuan surat mencurigakan itu menjadi bahan penyelidikan FBI, Dinas Rahasia AS (USSS), dan Layanan Inspeksi Pos AS. “Tidak ada ancaman yang diketahui terhadap keselamatan publik sejauh ini,” ungkap FBI dalam pernyataan yang dikutip dari Reuters, kemarin.
Hati-Hati, Pohon Berbahaya Ini Mengeluarkan Racun Seperti Bisa Kalajengking
Secara alami, risin ditemukan dalam biji jarak. Akan tetapi, untuk mengubahnya menjadi senjata biologis, dibutuhkan campur tangan manusia. Risin dapat menyebabkan kematian dalam waktu 36–72 jam setelah korban terpapar racun itu dalam jumlah sekecil peniti. Sampai saat ini, racun itu belum memiliki penawarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak insiden yang melibatkan amplop yang dikirimkan dengan risin kepada para pejabat AS.
Pada 2018, seorang pria asal Utah, William Clyde Allen III, dimejahijaukan karena membuat ancaman dengan menggunakan risin. Pelaku mengirimkan surat berisi bahan biji jarak kepada sejumlah pejabat, termasuk kepada Presiden AS Donald Trump dan pejabat federal lainnya seperti Direktur FBI Christopher Wray. Sampai sekarang, Allen masih ditahan di balik jeruji besi.
Dua orang lainnya dihukum dalam insiden terpisah karena mengirimkan surat terkontaminasi risin kepada Presiden Barack Obama.
Pada Mei 2014, seorang pria Mississippi, James Everett Dutschke, dijatuhi hukuman 25 tahun penjara setelah mengaku bersalah mengirim surat dengan zat mematikan kepada Obama, seorang senator AS, dan hakim negara bagian.
Pada Juli 2014, seorang aktor asal Texas dijatuhi hukuman 18 tahun karena mengirimkan surat berisi risin kepada Obama dan mantan Wali Kota New York, Michael Bloomberg.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku