Dievakuasi dari Kapal Pesiar Jepang, 13 Warga AS yang Terjangkit Virus Korona Dikarantina di Nebraska
WASHINGTON, iNews.id - Sebanyak 13 warga Amerika Serikat (AS) yang dianggap berisiko tinggi mengidap virus korona baru dirawat di fasilitas yang ditunjuk pemerintah federal di Universitas Nebraska. Mereka dirawat setelah dievakuasi dari kapal pesiar di Jepang.
Sebanyak 338 orang Amerika diterbangkan pulang dari kapal pesiar Diamond Princess dari Yokohama, Jepang. Pesawat mendarat pertama di Pangkalan Angkatan Udara Travis di California tak lama sebelum tengah malam pada Minggu (16/2/2020).
Penerbangan kedua tiba pada Senin pagi di Pangkalan Bersama San Antonio-Lackland, Texas.
"Sejumlah pasien berisiko tinggi diangkut dari kedua lokasi menggunakan pesawat yang sama ke Omaha, Nebraska, untuk dirawat di Universitas Nebraska," kata pejabat Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Robert Kadlec, seperti dilaporkan AFP, Selasa (18/2/2020).
Pejabat Departemen Luar Negeri AS William Walters menambahkan, mereka yang dirawat termasuk enam penumpang dari pangkalan di California dan tujuh dari pangkalan di Texas.
Beberapa di antaranya termasuk pasangan dan tidak jelas berapa banyak yang dinyatakan positif virus COVID-19.
Sesaat sebelum penerbangan meninggalkan Jepang, para pejabat AS diberitahu bahwa 14 penumpang, diuji beberapa hari sebelumnya, dinyatakan positif virus korona.
Beberapa pasien juga dirawat di rumah sakit dekat pangkalan California.
Staf medis di Nebraska sedang menguji ulang kasus-kasus tersebut, setelah pasien-pasien ditempatkan di daerah-daerah terpencil.
"Sampai kita selesai dengan pengujian, mereka akan terisolasi sendiri di kamar mereka," ujar Shelly Schwedhelm, seorang pejabat di Universitas Nebraska Medical Center, dalam pengarahan terpisah.
Dia menuturkan, bahwa 12 pasien berada di unit karantina sementara satu di fasilitas penahanan bio -satu dari tiga yang dipilih di AS guna merawat warga AS yang dievakuasi dari Afrika dengan virus Ebola.
Sebanyak 40 warga AS lainnya yang berada di kapal pesiar dan sebelumnya dinyatakan positif dirawat di rumah sakit Jepang dan tidak diizinkan terbang.
Di luar itu, pemerintah AS terus melacak pergerakan 60 warga negara mereka yang masih di Jepang.
Pemerintah juga terus memantau 92 warga AS yang berada di kapal pesiar Westerdam di luar Kamboja dan 260 lainnya di hotel-hotel di Phnom Penh.
"Sekitar 300 warga Amerika meninggalkan Kamboja tetapi hanya setelah dites oleh pemerintah kementerian kesehatan Kamboja," kata pejabat dapertemen luar negeri.
Seorang warga AS di rumah sakit di Kuala Lumpur sejauh ini adalah satu-satunya orang yang positif terkena virus dari Westerdam.
Sejauh ini ada 15 kasus yang dikonfirmasi di AS terkait virus korona.
Editor: Nathania Riris Michico