NEW DELHI, iNews.id – Hujan yang mengguyur New Delhi dan sekitarnya, Kamis (9/11/2023) malam membawa sedikit kelegaan bagi ibu kota India itu pada Jumat (10/11/2023) pagi. Kota itu telah dilanda polusi udara parah selama lebih dari sepekan terakhir.
Pihak berwenang setempat pun sedang mempertimbangkan untuk menyemai awan, mendorong hujan buatan untuk memperbaiki udara beracun yang mencengkeram kota tersebut.
Upaya Kudeta di Benin Digagalkan Pasukan Loyalis Pemerintah
Reuters melansir, New Delhi tercatat sebagai kota paling tercemar di dunia udaranya hingga Kamis kemarin. Kota itu mengalami peningkatan indeks kualitas udara (AQI) menjadi 127 pada Jumat pagi. Perubahan itu disambut baik, karena selama sepekan terakhir levelnya mencapai 400-500 dan termasuk kategori “berbahaya”, menurut Swiss grup IQAir.
Departemen Cuaca India memperkirakan hujan akan terjadi di kota itu dan sekitarnya, hingga Jumat siang waktu setempat, walau hanya sebentar-sebentar. Hujan ringan juga diperkirakan terjadi di negara bagian tetangga seperti Punjab, Haryana, dan Rajasthan.
Polusi Makin Parah, Ganjil Genap Akan Diterapkan di New Delhi India
Pada Jumat pagi, New Delhi menduduki peringkat ke-10 kota paling berpolusi di dunia. Sementara Kolkata di timur India menduduki puncak grafik global dengan angka AQI mencapai 303.
Sementara itu, kondisi udara di Kota Mumbai, pusat keuangan India, telah membaik karena hujan lebat di wilayah pesisir terdekat.
Polusi Udara di New Delhi Berbahaya, Semua SD Ditutup hingga Jumat
Tahun ini, perhatian terhadap memburuknya kualitas udara membayangi Piala Dunia Kriket yang diselenggarakan di India.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku