Dihujani Kritik, Joe Biden Bantah Akan Bertemu Khusus dengan Pangeran MBS di Arab Saudi
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membantah kunjungannya ke Arab Saudi bulan depan untuk bertemu dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Dia menegaskan kunjungannya ke Saudi atas undangan untuk menghadiri pertemuan internasional.
Biden dihujani kritik oleh para politisi AS, termasuk dari kalangan Partai Demokrat, serta aktivis HAM setelah rencana kunjungannya ke Saudi diungkap Gedung Putih. Seperti diketahui AS masih menganggap MBS terlibat dalam pembunuhan jurnalis The Washington Post Jamal Khashoggi pada Oktober 2020.
Mereka menilai kunjungan itu bertentangan dengan janji Biden yang menempatkan HAM di jantung kebijakan luar negeri AS.
"Saya tidak akan bertemu dengan MBS. Saya akan menghadiri pertemuan internasional dan dia akan hadir di acara itu," kata Biden, dikutip dari Reuters, Sabtu (18/6/2022).
Biden berkunjung ke Arab Saudi atas undangan Raja Salman untuk menghadiri KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)+3. Pada kesempatan itu Biden dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral dengan Raja Salman serta timnya, yang di dalamnya juga ada MBS.
Kunjungan Biden ke Saudi disebut-sebut membawa misi energi. AS mengalami kenaikan harga BBM yang mencapai rekor tertinggi salah satunya dampak dari perang Rusia-Ukraina. Pemerintahan Biden diyakini akan mendesak negara-negara penghasil minyak untuk meningkatkan produksi guna mengimbangi kerugian Rusia menyusul sanksi terhadap Rusia.
Padahal beberapa pekan setelah dilantik sebagai presiden pada tahun lalu, Biden mengubah kebijakan AS terhadap Saudi. Dia mengadopsi sikap lebih keras terkait catatan HAM, khususnya soal pembunuhan Khashoggi.
Pemerintah Arab Saudi berkali-kali membantah keterlibatan MBS dalam pembunuhan Khashoggi di konsulat Istanbul, Turki, dengan menyebutnya sebagai operasi intelijen yang nakal.
Editor: Anton Suhartono