Dijarah Pencuri dan Dihancurkan Jihadis, Kini Perubahan Iklim Jadi Ancaman Baru 'Harta Karun' Afghanistan
"Tidak ada manfaatnya jika orang hanya melihat (situs) ini tanpa mendapat informasi," kata Ali Reza Mushfiq, Direktur Departemen Arkeologi di Universitas Bamiyan, seraya mengeluh bahwa kelangkaan dana membuat banyak orang menjadi ‘buta'.
Termasuk siswa-siswa yang tidak memiliki akses ke buku-buku.
Banyak penjarah
Arkeolog itu mengakui bahwa "erosi meningkat", tetapi dia percaya bahaya sebenarnya berasal dari pengaruh manusia di lokasi, termasuk para penjarah, yang merajalela di Afghanistan.
Benteng Shar-e Gholghola dan lokasi-lokasi utama lainnya sekarang dijaga agar terlindung dari masalah-masalah seperti itu.
"Kita harus memulai pelatihan bagi masyarakat setempat untuk mengajari mereka agar tidak menghancurkan situs itu," kata Mushfiq, sambil menambahkan beberapa warga terus menyimpan makanan dan memelihara ternak di situs bersejarah.
Editor: Nathania Riris Michico