Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menlu AS Rubio Harap Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Dicapai 23 Desember, Bisakah?
Advertisement . Scroll to see content

Dikecam China, AS Bela Keputusan Larangan Masuk bagi Wisatawan

Selasa, 04 Februari 2020 - 09:29:00 WIB
Dikecam China, AS Bela Keputusan Larangan Masuk bagi Wisatawan
Orang-orang memakai masker karena takut terpapar virus korona di Flushing, sebuah lingkungan di wilayah Queens, New York City. (FOTO: JOHANNES EISELE / AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) membela keputusannya melarang masuk wisatawan China. AS menyatakan memberlakukan larangan masuk bagi wisatawan dari China untuk mencegah wabah virus korona, yang didasarkan pada ilmu pengetahuan terbaik.

AS juga menyebut akan ada lebih banyak evakuasi orang Amerika.

Keputusan itu diambil ketika jumlah kasus virus korona di AS yang dikonfirmasi naik menjadi 11, termasuk penularan dari mansuia ke manusia, yang melibatkan seorang pasien di California.

China sebelumnya menuduh AS menyebarkan kepanikan dengan melarang masuk warga negara asing yang melakukan perjalanan ke negara itu selama dua pekan terakhir. AS juga mengumumkan langkah-langkah karantina bagi warga Amerika.

Direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernafasan Nasional di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Nancy Messonnier, membela langkah agresif tersebut.

"Beberapa pekan lalu ada 41 kasus di China, pagi ini (Senin pagi waktu AS) jumlahnya 17.000 -yaitu 17.000 kasus dengan virus Korona baru yang penduduknya tidak memiliki kekebalan," katanya, seperti dilaporkan AFP, Selasa (4/2/2020).

"Kami memiliki kesempatan mencegahnya sebelum masuk ke Amerika Serikat."

Juru bicara kementerian luar negeri China, Hua Chunying, mengatakan AS gagal memberikan bantuan substansial, sebuah klaim yang ditolak oleh Messonnier.

"Kami di CDC memiliki ilmuwan yang sangat kuat yang memiliki banyak pengalaman teknis dalam penyakit yang sangat mirip dan kehadiran kami di China akan sangat membantu," katanya.

"Apa yang saya lihat adalah bahwa dalam situasi seperti ini, sains harus mengalahkan segalanya."

Saat ini ada 195 orang Amerika, termasuk diplomat dan keluarga mereka, di karantina di sebuah pangkalan militer di California setelah dievakuasi pekan lalu dari Wuhan, kota di pusat wabah. Akan ada lebih banyak lagi penerbangan evakuasi, kata Messonnier.

"Selama akhir pekan, CDC mengirim empat tim tambahan ke lokasi Departemen Pertahanan tertentu di mana pesawat-pesawat itu akan tiba," katanya.

Berbicara kepada wartawan sebelumnya di Taskhent, Uzbekistan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, waktu penerbangan sedang dikoordinasikan dengan China dan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Messonnier mengatakan, 11 pasien AS memiliki berbagai tingkat penyakit -beberapa cukup ringan, namun ada yang lebih parah dan membutuhkan oksigen.

Warga Amerika yang kembali dari Provinsi Hubei harus ditempatkan di karantina, sementara mereka yang kembali dari bagian lain China akan dimasukkan ke dalam isolasi rumah yang dipantau jika tidak menunjukkan gejala. Semua akan disalurkan melalui 11 bandara utama AS.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut