Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Yakin Xi Jinping Tak Akan Serang Taiwan di Tengah Latihan Perang China
Advertisement . Scroll to see content

Dipengaruhi Netanyahu, Trump Kini Incar Program Rudal Iran

Rabu, 31 Desember 2025 - 09:19:00 WIB
Dipengaruhi Netanyahu, Trump Kini Incar Program Rudal Iran
Ancaman Donald Trump terhadap Iran kini bukan hanya terbatas pada program nuklir, tapi juga rudal balistik jarak jauh (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Iran kini tak lagi terbatas pada program nuklir. Di bawah bayang-bayang pengaruh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump juga mengincar program rudal balistik Teheran sebagai target berikutnya.

Dalam konferensi pers bersama Netanyahu di Mar-a-Lago, Florida, Senin (29/12/2025), Trump secara terbuka mengancam akan kembali menyerang Iran jika negara itu membangun ulang program nuklir atau rudal balistiknya. Pernyataan tersebut menandai perubahan sikap Trump, yang sebelumnya hanya menyoroti isu nuklir Iran.

“Saya mendengar bahwa Iran berusaha membangun kembali, dan jika mereka melakukannya, kita harus menggagalkan mereka. Kita akan menghancurkan mereka,” ujar Trump.

Pernyataan itu muncul setelah Israel terus menyuarakan kekhawatiran bahwa Iran diam-diam memulihkan persediaan rudal balistiknya pascaserangan besar AS dan Israel pada Juni lalu. Sejumlah pejabat Israel bahkan secara terbuka mendorong Washington agar tak hanya fokus pada nuklir, tetapi juga menghentikan kemampuan rudal jarak jauh Iran.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada Ynet, jika AS gagal mencapai kesepakatan dengan Iran terkait penghentian program rudal balistik, konfrontasi militer terhadap Teheran bisa menjadi pilihan. Tekanan inilah yang dinilai memperkuat sikap Trump untuk memperluas target serangan.

Sikap keras Trump langsung dibalas Iran. Presiden Masoud Pezeshkian menegaskan, negaranya akan memberikan balasan yang lebih keras jika kembali diserang oleh AS maupun Israel. Iran menegaskan, baik program nuklir maupun persenjataannya merupakan bagian dari kedaulatan dan pertahanan nasional.

“Iran akan membuat para pelaku agresi menyesal jika serangan kembali terjadi,” kata Pezeshkian.

Iran juga berulang kali menolak untuk menegosiasikan program rudalnya, di samping bersikeras bahwa aktivitas nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Bahkan, intelijen AS dan pengawas nuklir PBB sebelumnya menyatakan tidak menemukan bukti bahwa Iran memproduksi senjata nuklir sebelum serangan Juni lalu.

Sebagai catatan, Israel melancarkan hampir 360 serangan udara di 27 provinsi Iran selama 12 hari pada Juni. Serangan itu menargetkan instalasi militer, fasilitas nuklir, hingga gedung pemerintah, menghancurkan sekitar 1.000 rudal balistik Iran serta menewaskan puluhan pejabat militer dan ilmuwan nuklir.

Iran membalas dengan menembakkan lebih dari 500 rudal ke wilayah Israel, menyasar fasilitas militer dan intelijen. Kini, dengan program rudal Iran masuk radar utama Washington, eskalasi konflik dinilai berpotensi kembali meningkat, terutama dengan Netanyahu yang terus mendorong garis keras terhadap Teheran.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut