Diplomat Inggris Selamatkan Perempuan China Tenggelam, Sedikit Redakan Ketegangan Dua Negara

CHONGQING, iNews.id - Seorang diplomat Inggris menyelamatkan perempuan yang hampir tenggelam di sungai di selatan China. Momen heroik itu terjadi di tengah perselisihan Inggris-China mengenai hak asasi manusia.

Misi Inggris di kota barat laut China, Chongqing, mengatakan pejabat Konsulat Jenderal bernama Stephen Ellison melompat ke sungai setelah melihat seorang perempuan hanyut terbawa aliran sungai dengan kondisi tubuh telungkup. Momen tersebut terjadi pada akhir pekan kemarin saat Ellison tengah berlibur.

Baca Juga

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Nobatkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

Aksi penyelamatan Ellison diabadikan sejumlah orang yang kebetulan melintas kemudian viral di media sosial China. Video tersebut sampai berita ini diturunkan sudah ditonton lebih dari 170 juta kali.

Tindakan berani Ellison yang berusia 61 tahun mendapat apresiasi dari pemerintah China serta Inggris.

Baca Juga

Bantah Klaim China, PM Selandia Baru: Tak Ada Covid pada Produk Daging Ekspor

"Saya pikir dia harus dipuji karena keberaniannya. Saya ingin memberinya dua jempol," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dikutip dari AFP, Kamis (19/11/2020).

Melalui kicauan di Twitter, Menlu Inggris Dominic Rabb menyebut aksi heroik Ellison merupakan bentuk nyata nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi Inggris.

"Keberanian dan komitmennya menunjukkan hal terbaik dari seorang diplomat Inggris di seluruh dunia," kicau Rabb.

Sebelum jadi diplomat, Ellison pernah jadi atlet triathlon

Ellison yang merupakan mantan insinyur baru saja ditunjuk untuk mengisi posisi konjen di kota metropolitan di selatan China itu. Sebelumnya, dia pernah bertugas selama bertahun-tahun di Kedutaan Besar Inggris di Beijing.

Belakangan diketahui, keahlian Ellison di air didapatnya saat menjadi atlet triathlon Inggris.

Momen penyelamatan Ellison terjadi saat ketegangan dalam hubungan Inggris-China meningkat menyusul kritik London mengenai pelanggaran HAM yang dilakukan Beijing pada Muslim Uyghur di Xinjiang.

Selain itu, larangan teknologi 5G yang diusung Huawei--perusahaan teknologi China--di Inggris disebut ikut memicu ketegangan dua negara.

Editor: Arif Budiwinarto