Diplomatnya di Berbagai Negara Diusir, Rusia Akan Membalas
MOSKOW, iNews.id - Rusia berjanji akan membalas atas pengusiran diplomatnya di berbagai negara. Caranya, Rusia juga akan mengusir diplomat-diplomat dari negara bersangkutan, seperti Amerika Serikat, Unir Eropa, serta Australia.
Pengusiran massal ini dilakukan terkait tuduhan upaya pembunuhan terhadap mantan agen ganda, Sergei Skripal, dan anaknya, Yulia, menggunakan senjata kimia kelas militer.
"Langkah tidak ramah oleh sekelompok negara ini tidak akan berlalu tanpa dampak dan kami akan merespons," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia melalui website, seperti dilansir Bloomberg, Selasa (27/3/2018).
Rusia juga menuduh para sekutu Inggris 'buta' karena mengikuti prinsip persatuan Euro-Atlantik.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut gerakan pengusiran serentak itu salah. Rusia, dikatakan Peskov, akan melakukan pembalasan berdasarkan prinsip timbal balik.
Dia juga menyebut Presiden Vladimir Putin akan membuat keputusan mengenai pembalasan itu dalam beberapa hari mendatang.
"Hubungan mengalami kehancuran lebih buruk daripada yang terjadi pada Perang Dingin. Pengusiran multilateral semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kepala Dewan Rusia untuk Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan, Fyodor Lukyanov.
AS dan sekutunya mengumumkan pengusiran para diplomat Rusia pada Senin 26 Maret pagi. Mereka sepakat Rusia bertanggung jawab atas serangan terhadap Skripal dan putrinya.
AS mengusir 60 diplomat Rusia dan memberi mereka waktu seminggu untuk meninggalkan negara itu. AS juga memerintahkan konsulat Rusia di Seattle ditutup.
Langkah AS ini diikuti oleh sekutunya, yakni Prancis, Jerman, Polandia dan Italia. Negara-negara itu juga turut mengusir puluhan diplomat Rusia.
Setidaknya 110 diplomat Rusia diusir dari 14 negara Uni Eropa, AS, dan Australia.
Gerakan ini merupakan aksi diplomatik terkoordinasi yang paling luas yang dilakukan oleh AS dan sekutunya untuk melawan Rusia selama bertahun-tahun.
Namun, Rusia menepis tuduhan tersebut.
Editor: Anton Suhartono