Dipuji Warganet, Gaya Stylish Istri Kim Jong Un Jadi Sorotan di China

BEIJING, iNews.id - Istri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, Ri Sol Ju, turut mendampingi suaminya dalam kunjungan kenegaraan pertama ke China. Padahal, Ri jarang tampil di publik.

Penampilan dia di China pun langsung menjadi sorotan publik.

Ri Sol Ju bahkan menjadi populer dalam sekejap setelah foto-fotonya saat  mendampingi Kim bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, ramai diberitakan media massa. Perempuan yang dikenal karena kecantikan, bakat menyanyi, serta aktingnya itu tampil memukau dengan berpakaian modis nan elegan.

Saat berada di China selama 2 hari, Ri berganti busana sebanyak tiga kali. Perancang busana Hong Kong, William Tang Tat Chi, menyebut gaya Ri 'halus' namun tidak konservatif.

Ri Sol Ju mendampingi Kim Jong Un bertemu Presiden China Xi Jinping dan istrinya, Peng Liyuan. (Foto: Xinhua)

Baca Juga

United Airlines Bawa 290 Orang dari Washington ke Tokyo Putar Balik setelah Mesinnya Rusak

Kunjungan ke Beijing  jarang dilakukan oleh Ri. Berdasarkan pengaturan diplomatik, Ri hanya terlihat di acara-acara domestik Korut.

Dalam upacara penyambutan, Ri mengenakan blazer dengan rok midi yang serasi dan sepasang sepatu berwana nude.

Dia juga mengenakan kalung, sepasang giwang kecil, dan bros besar berbentuk kupu-kupu berwarna merah jambu dan emas. Rambutnya dijepit dan dibiarkan tergerai rambutnya di punggungnya, untuk menunjukkan penampilan yang tenang, energik dan rapi.

Selama kunjungan ke Chinese Academy of Science, Ri mengenakan jaket putih dan gaun berwarna hijau, dengan bros pita bunga berwarna coklat dan clutch kulit berwarna nude.

Ri Sol Ju dan Kim Jong Un saat berkunjung ke Chinese Academy of Science. (Foto: Reuters)

Saat makan siang dengan Xi dan Peng di Wisma Negara Diaoyutai, tempat Kim tinggal, Ri berganti pakaian berwarna gading elegan dengan hiasan bunga di kerah dan lengan baju yang lembut.

Meski gaya Ri dua terlihat ketinggalan zaman, namun penampilannya sangat mengesankan, mengingat dia berasal dari negara totaliter di mana akses ke mode busana sangat terbatas bagi warga biasa.