Disebut Melawan Tuhan, Joe Biden Serang Balik Donald Trump lewat Twitter
WASHINGTON, iNews.id - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, mencuitkan janji kampanye lewat media sosial. Dalam kicauannya, Biden menyerang kepemimpinan Donald Trump yang dianggap gagal membawa AS keluar dari krisis.
Biden memutuskan mengurangi intensitas tampil di publik terbuka sejak angka infeksi Covid-19 di Amerika Serikat meningkat signifikan dalam rentang Mei-Juli. Untuk menyapa pendukungnya serta menyampaikan janji-janji politiknya, Biden memanfaatkan siaran streaming maupun platform media sosial.
Langkah tersebut dinilai sebagai cara Biden merebut simpati di sejumlah swing state---negara bagian dengan jumlah pemilih mengambang masih tinggi--saat Presiden Donald Trump bersikeras melanjutkan kampanye terbuka di tengah pandemi Covid-19.
Melalui akun twitter, mantan Wakil Presiden Barack Obama itu menuliskan sejumlah pernyataan politiknya termasuk janji kampanye jika terpilih sebagai Presiden AS. Biden secara terbuka menyebut Trump sebagai presiden gagal karena tidak mampu membawa Amerika keluar dari krisis pandemi dan ekonomi.
"Tidak ada presiden yang berjanji bisa mencegah wabah di masa depan. Tetapi, saya akan menjanjikan ini: saat saya terpilih sebagai presiden kami akan mempersiapkannya lebih baik, merespons lebih baik, dan memulihkannnya lebih baik," demikian isi kicau @JoeBiden yang memiliki 7,9 juta followers.
"Bangsa kami putus asa menemukan pemimpin-pemimpin yang bisa menyatukan kami dan membawa keluar dari krisis ini. Tetapi, momen terpenting dari kepemimpinannya adalah Donald Trump tidak menawarkan apapun."
"Faktanya adalah, Donald Trump meninggalkan negara kita tidak siap dan tidak terlindungi menghadapi krisis publik terburuk dalam sejarah. Dan kami harus membayar konsekuensinya setiap hari."
"Antara Virus Corona dan krisis ekonomi, ini adalah waktu yang sulit bagi negara kita. Saya tahu, tetapi saya sangat percaya hari terbaik sudah menanti di depan. Bersama, kita akan keluar dari krisis ini dan bangkit lebih kuat dari sebelumnya."
Kicauan Biden disinyalir sebagai respons atas pernyataan Trump saat kampanye terbuka di Ohio pada Jumat (7/8/2020) kemarin. Dalam pidato kampanyenya, Trump menyebut kebijakan Joe Biden bersifat radikal kiri, pro-China, mengambil hak senjata api, serta tidak berlandaskan agama.
"Kebijakan Joe Biden menempatkan China pertama dan Amerika kedua," kata Trump dikutip dari AP News.
"Dia mengikuti agenda radikal kiri untuk menyita senjata api, menghancurkan Amandemen Kedua, tidak ada agama, tidak ada apa-apa. Dia melukai Injil, menyakiti Tuhan, melawan Tuhan, dan dia menghancurkan energi kita," lanjutnya.
Meskipun sempat muncul usulan dari Trump untuk mengundur pelaksanaan pilpres AS, anggota Kongres memastikan pesta demokrasi tersebut akan tetap berlangsung pada Selasa 3 November 2020.
Editor: Arif Budiwinarto