Ditangkap di Saudi, Ini Sosok Bos Arab Bank Sabih Al Masri
AMMAN, iNews.id - Milioner keturunan Palestina yang juga pemilik bisnis perhotelan dan bank terbesar di Yordania Arab Bank, Sabih Al Masri, ditangkap otoritas Arab Saudi di Riyadh. Informasi dari keluarga dekat, Masri ditangkap pekan ini saat melakukan perjalanan bisnis.
Orang kepercayaannya sebenarnya sudah memperingatkan agar Masri tidak berpergian ke Saudi terkait penangkapan besar-besaran para pangeran, pejabat, serta pengusaha oleh komite antikorupsi.
"Dia dimintai keterangan seputar bisnis dan rekan-rekannya," kata seorang sumber dekat Masri, dikutip dari Reuters, Sabtu (16/12/2017).
Masri merupakan milioner kenamaan di tanah Arab. Pria yang lahir dari keluarga pedagang tersohor asal Nablus daerah pendudukan Israel di Tepi Barat itu sudah menjalin kerja sama dengan para pengusaha Arab Saudi.
Dia juga disebut-sebut sebagai pengusaha yang memberi sokongan kepada tentara saat operasi militer Amerika Serikat merebut kembali Kuwait dari Irak dalam Perang Teluk pada 1991.
Masri terpilih sebagai pemimpin Arab Bank pada 2012 setelah pemimpin sebelumnya Abdel Hamid Shoman mengundurkan diri. Keluarganya mendirikan bank tersebut di Yerusalem pada 1930.
Dia juga merupakan investor terkemuka di Palestina dengan kepemilikan saham terbesar di Paltel, perusahaan sektor swasta terbesar di Tepi Barat. Keluarga Masri cukup terpandang karena kekayaannya di Palestina dengan kepemilikan mayoritas saham di perusahaan real estat, hotel, dan telekomunikasi, yang didirikan di wilayah tersebut setelah adanya kesepakatan dengan Israel pada 1993.
Bisnis Arab Bank pernah terganjal pada September 2014. Saat itu pengadilan di New York, Amerika Serikat, mengadili kasus dugaan keterlibatan bank ini karena memberi sokongan dana bagi kelompok militan yang juga dicap AS dan Uni Eropa sebagai teroris, Hamas.
Para juri membutuhkan waktu dua hari untuk membuktikan transfer dana Arab Bank ke Hamas. Bank ini juga dituduh menerima transferan dana sebesar USD5.000 dari lembaga kemanusiaan Arab Saudi yang ditujukan untuk para keluarga pelaku bom bunuh diri di Israel.
Gugatan kepada Arab Bank ini diajukan oleh 300 korban serangan bom bunuh diri di Israel di bawah UU Antiteroris AS.
Atas tuduhan ini, Masri membantahnya. Dia menyebut, banknya tidak pernah melakukan pelanggaran secara sengaja atau tidak sengaja. Dalam pernyataannya di pengadilan, Masri juga menegaskan bahwa warga Palestina dan Israel harus hidup berdampingan dengan damai.
Kuasa hukum juga mengklaim bahwa Arab Bank sudah memenuhi aturan dalam menjalankan bisnisnya dan tidak berhubungan dengan siapa pun yang masuk dalam daftar teroris.
Editor: Anton Suhartono