Dituduh Curang Dalam Pemilu, Presiden Bolivia Evo Morales Mundur
Setidaknya tiga orang tewas dalam bentrokan yang terjadi kemudian. Beberapa petugas polisi berseragam juga bergabung dengan para demonstran.
Seorang wali kota di Bolivia bernama Patricia Arce bahkan diseret di jalanan tanpa alas kaki, disiram dengan cat merah, dan rambutnya dicukur paksa oleh para demonstran anti-pemerintah, setelah dituduh mengerahkan pasukan pendukung presiden untuk membubarkan unjuk rasa dan berperan dalam kematian dua pengunjuk rasa.
Pada Minggu (10/11/2019), Organisasi Negara-negara Bagian Amerika, yang mengawasi jalannya pemilu, menyatakan menemukan bukti manipulasi data skala besar, dan tidak dapat mengesahkan hasil penghitungan suara sebelumnya.
Tekanan terus bertambah terhadap Morales sepanjang hari, seiring mulai mundurnya sejumlah sekutu politiknya. Beberapa di antara mereka khawatir akan keselamatan keluarga masing-masing.
Panglima militer, Jenderal Williams Kaliman, juga mendesak Morales agar mundur untuk memungkinkan proses pengamanan dan menjaga stabilitas.