Dokumen Rahasia Pentagon Bocor, Korsel Sebut Tak Benar dan Telah Diubah
SEOUL, iNews.id - Korea Selatan (Korsel) mengatakan informasi yang terkandung dalam dokumen rahasia AS yang konon bocor itu tidak benar dan telah diubah.
Kantor Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dalam sebuah pernyataan Selasa (11/4/2023) mengatakan, kecurigaan kantornya di Seoul dipantau adalah 'benar-benar salah'. Setiap upaya untuk menggoyahkan persekutuannya dengan AS adalah tindakan 'mengorbankan kepentingan nasional'.
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan, selama percakapan telepon yang terjadi atas permintaan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, kepala Pentagon menjelaskan berita tentang kebocoran tersebut. Dia juga berjanji untuk berkomunikasi secara intensif dengan Korsel mengenai masalah tersebut.
Beberapa anggota parlemen dari oposisi utama Partai Demokrat Korsel, pada Senin (10/4/2023) menyatakan penyesalannya atas dugaan mata-mata tersebut. Mereka menyebutnya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap kedaulatan nasional dan kegagalan keamanan utama pemerintahan Yoon.
Deputi Penasihat Keamanan Nasional Korsel, Kim Tae-hyo mengatakan, kontroversi terbaru tidak akan berdampak pada aliansi Korsel dengan AS.
"AS adalah negara dengan kemampuan intelijen terbaik dunia dan sejak pelantikan (Yoon) kami telah berbagi intelijen di hampir setiap sektor," kata Kim kepada wartawan.
Dokumen tersebut, yang tampaknya tidak memiliki tanggal memberikan perincian diskusi internal di antara para pejabat Korsel tentang tekanan AS pada Seoul untuk membantu memasok senjata ke Ukraina. Itu menunjukkan bahwa AS bisa saja memata-matai Korsel yang menjadi salah satu sekutu terpentingnya. Hal itu mengundang kecaman dari anggota parlemen negara Asia itu.
Korsel mengatakan undang-undangnya melarang memasok senjata ke negara-negara yang terlibat konflik. Artinya, Korsel tak dapat mengirim senjata ke Ukraina.
Editor: Umaya Khusniah